Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan 5G, Ibu Kota Baru Diharapkan Akan Jadi "Hub" Digital di Asia

Kompas.com - 28/01/2020, 19:47 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan bahwa Indonesia akan memiliki ibu kota baru pada 2024 mendatang. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan agar jaringan 5G dapat beroperasi di wilayah tersebut.

Menurut Menteri Kominfo, Johnny Plate, pemerintah akan menjadikan ibu kota baru nanti sebagai "ibu kota cerdas". Maksud "cerdas" dalam hal ini adalah pemanfaatan jaringan 5G untuk pengembangan teknologi di sana.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Jalur Palapa Ring Khusus untuk Ibu Kota Baru

"Dalam kaitannya dengan transformasi ekonomi itu, ibu kota baru kita juga rencananya diimplementasikan teknologi 5G, deployment teknologi 5G, dan pemanfaatan 5G," kata Johnny saat ditemui di kantor Kementerian Kominfo, Selasa (28/1/2020).

Johnny pun mengatakan ibu kota baru tersebut nantinya diharapkan akan dapat mengadopsi teknologi-teknologi baru yang memanfaatkan jaringan 5G, seperti misalnya kendaraan otonom.

"Ibu kota di mana sistem di dalamnya juga dipadati dengan teknologi digital. Kita berharap ibu kota baru kita menjadi salah satu digital hub di Asia," lanjut Johnny.

Ia pun mengatakan bahwa saat ini ada beberapa perusahaan teknologi yang melakukan uji coba jaringan 5G di Indonesia, seperti misalnya Qualcomm dan Huawei.

"Uji cobanya semuanya berhasil. Melalui trial 5G ini, mudah-mudahan diimplementasi di ibu kota negara baru kita. Kami harapkan ekosistemnya siap," kata Johnny.

Baca juga: Mengenal JamRide, Ojek Online yang Sudah Beroperasi di Ibu Kota Baru

Kendati demikian, menurut Johnny, ada tiga pertimbangan pemerintah untuk memutuskan penggunaan jaringan 5G atau tidak.

Faktor yang pertama adalah pilihan teknologi. Faktor tersebut terkait dengan kebijakan-kebijakan atau arah arah keputusan teknologi yang akan ditempuh.

Faktor kedua adalah ekonomi. Kemudian faktor ketiga adalah letak dan posisi geostrategis terkait wilayah yang akan mengadopsi jaringan 5G.

"Sehingga nanti di situ AI, robotik, nanti bisa berperan dengan baik, sehingga dia bermanfaat. Investasi 5G cukup mahal, sehingga perlu ekosistemnya juga siap," pungkas Johnny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com