Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Donasi Rp 196 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Virus Corona

Kompas.com - 30/01/2020, 17:47 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pendiri Alibaba, Jack Ma, mendonasikan sebanyak 100 juta yuan (Rp 196,98 miliar) untuk pengembangan vaksin virus Corona atau 2019-noCoV. Bantuan ini diumumkan oleh Alibaba melaui laman Weibo resmi mereka.

Dari total bantuan tersebut, 40 juta yuan (Rp 78,8 miliar) akan disumbangkan untuk lembaga riset Akademi Sains China dan Akademi Teknik China.

"Sisa dana bantuan akan digunakan untuk membantu lembaga riset ilmiah di dalam dan luar negeri ternama, serta para peneliti yang berkerja sama," tulis Alibaba.

Peneliti dari China dan Amerika Serikat kini dilaporkan sedang bekerja sama untuk menemukan vaksin virus mematikan ini.

Menurut Direktur dari National Institute of Allergy and Infection Diseases, Amerika Serikat, vaksin ini baru akan siap sekitar tahun depan.

Bantuan dari pria terkaya di China versi Forbes ini, datang sehari setelah Alibaba mengumumkan akan mendonasikan satu miliar yuan (Rp 1,9 triliun) untuk membeli pasokan obat untuk rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, asal mula virus Corona berasal.

Tidak hanya bantuan dana segar, Alibaba juga menawarkan penggunaan teknologi komputasi AI secara gratis bagi lembaga riset untuk membantu menemukan vaksin virus Corona.

Baca juga: Hoaks Virus Corona, dari Bisa Menular Lewat HP Xiaomi hingga Bawang Putih untuk Menyembuhkan

Alibaba bukan satu-satunya perusahaan China yang membantu pengembangan vaksin tersebut. Ada pula perusahaan China lainnya seperti Huawei, Tencent, Baidu, BytDance, dan Meituan-Dianping.

Dirangkum KompasTekno dari CNN, Kamis (30/1/2020), hingga saat ini tercatat ada sebanyak 170 orang meninggal dunia karena virus ini. Data tersebut diperoleh dari Komisi Kesehatan China.

Lebih dari 7.700 kasus terkonfirmasi di China hingga Rabu petang waktu setempat. Jumlah korban meninggal dunia meningkat 30 persen dari hari sebelumnya yang berjumlah 132 orang.

Di China sendiri, virus Corona telah menyebar di 31 provinsi dan wilayah, termasuk Tibet yang telah memperketat masuknya turis yang masuk ke wilayah mereka.

Bahkan, Tibet menutup beberapa lokasi wisata untuk meminimalisir dampak persebaran 2019-noCoV ini.

Baca juga: Virus Corona Bikin Server PUBG Mobile di China Down

Saat ini, setidaknya da 18 negara, termasuk China, yang telah mengonfirmasi penemuan kasus virus Corona.

Negara-negara tersebut adalah Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja, Nepal, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Vietnam, Jerman, Uni Emirat Arab, dan Finlandia.

Beberapa negara sudah mulai ancang-ancang untuk mengevakuai warga negaranya dari Wuhan, seperti Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, dan Indonesia.

Sementara itu, Wuhan memangun rumah sakit baru khusus pasien Corona. Pembangunan rumah sakit ini dikebut dan ditargetkan mulai beroperasi mulai tanggal 2 dan 5 Februari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com