Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Tak Sedap soal Keringat di Ketiak Mark Zuckerberg

Kompas.com - 23/02/2020, 11:04 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Kabar tak sedap menghinggapi pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Orang nomor satu di Facebook itu dirumorkan meminta salah satu tim komunikasi untuk selalu mengelap ketiaknya.

Ritual mengelap ketiak yang berkeringat itu dikatakan selalu dilakukan oleh personil tim komunikasi Facebook, sebelum Zuckerberg tampil di publik, seperti memberikan pidato atau sambutan.

Kabar ini berasal dari sebuah buku baru berjudul Facebook: The Inside Story karya penulis Steven Levy. Buku tersebut baru akan dirilis bulan depan. Situs Bloomberg yang mengulas buku tersebut, menemukan anekdot keringat di ketiak Zuckerberg ini.

Baca juga: Mark Zuckerberg Tinggalkan Tradisi Bikin Resolusi Tahun Baru

Namun juru bicara Facebook, Liz Bourgeois meragukan cerita itu.

"Aku ragu jika cerita itu benar, dan jika benar, hal itu pasti atas permintaan dari tim komunikasi kami," ujar Bourgeois.

Bourgeois menekankan lagi, "Tapi beneran deh, setiap orang yang pernah memakai kaos abu-abu pasti paham masalah ini."

Zuckerberg memang dikenal selalu memakai kaos oblong warna abu-abu, demi alasan efisiensi waktu. (Baca juga: Kaos Oblong Mark Zuckerberg).

Beberapa CEO perusahaan teknologi di Silicon Valley pun kemudian menjadikan rumor tersebut sebagai lelucon di media sosial, termasuk CEO Twitter, Jack Dorsey.

Dorsey mengunggah kicauannya di Twitter dan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah meminta para staff untuk mengeringkan ketiaknya. Namun, Jack bersedia melakukannya kepada tim komunikasi Twitter.

"Saya belum pernah memintanya, tetapi saya akan dengan senang hati memberikan layanan itu kepada siapa pun di tim komunikasi kami jika diperlukan," tulis Jack.

Baca juga: CEO Twitter Unfollow Mark Zuckerberg, Sengaja Dipamerkan?

Buku Facebook: The Inside Story karya Steven Levy ini sudah ramai diperbincangkan sebelum dirilis. Buku tersebut berisikan hasil wawancara dengan beberapa mantan karyawan Facebook, dan karyawan yang masih aktif.

Levy yang seorang editor majalah teknologi Wired, telah mewawancarai sejumlah karyawan Facebook selama bertahun-tahun.

Bahkan, dirangkum KompasTekno dari BBC, Minggu (23/2/2020), Levy disebut memiliki akses ke jurnal harian Mark Zuckerberg sejak 2006.

Buku tentang perusahaan-perusahaan Silicon Valley kini memang semakin populer, seiring dengan perusahaan yang telah melewati tahapan startup, dan memunculkan beragam skandal.

Beberapa di antaranya seperti buku karya Mike Isaac yang menceritakan persaingan kepemimpinan untuk menguasai Uber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com