Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WeChat Sensor Pesan Berisi Kata Kunci Virus Corona

Kompas.com - 06/03/2020, 13:59 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Aplikasi pesan instan asal China, WeChat, diketahui menyensor sejumlah kata kunci terkait wabah corona.

Penyensoran tersebut dilakukan sejak 1 Januari 2020 atau sesaat setelah kasus pertama virus corona ditemukan di China pada 31 Desember 2019.

Temuan tersebut berasal dari hasil penelitian Citizen Lab. Bukan hanya WeChat, riset itu juga menyebut nama platform untuk live streaming, YY, melakukan hal yang sama.

Pihak Citizen Lab melakukan riset dengan mengirimkan sejumlah pesan berisi kata kunci "virus corona" dari tiga akun yang berbeda.

Baca juga: Cara WeChat Tangkal Hoaks di Negara Berpenduduk Terbesar di Dunia

Dua akun yang digunakan berasal dari Kanada, sementara satu akun lainnya berasal dari China.

Penelitian itu dilakukan sebagaimana pengguna mengirimkan pesan teks biasa, hanya saja ditambahkan sejumlah kata kunci yang berhubungan dengan corona.

Pesan tersebut dikirim dari WeChat yang berasal dari Kanada ke akun WeChat dari China.

Hasilnya, pesan yang berisi kata kunci yang berhubungan dengan virus corona, tidak diterima oleh akun WeChat yang berasal dari China.

Percakapan Wechat tentang virus corona yang tersensor  CitizenLab Percakapan Wechat tentang virus corona yang tersensor

Citizen Lab melaporkan ada sebanyak 132 kombinasi kata kunci yang disensor pada Januari 2020 lalu.

Jumlah tersebut terus bertambah pada Februari hingga mencapai 516 kombinasi kata kunci.

Pada platform YY, ada sebanyak 45 kata kunci yang disensor sejak 31 Desember 2019 lalu. Lima di antaranya kemudian dihapus dari daftar sensor pada bulan Februari 2020.

WeChat sendiri merupakan aplikasi pesan instan terpopuler di China. Pada Maret 2018 lalu, plikasi ini memiliki jumlah pengguna aktif bulanan mencapai lebih dari 1 miliar pengguna.

Baca juga: Pengguna Aktif WeChat Dekati WhatsApp

Artinya, ada banyak pengguna yang kehilangan informasi penting tentang virus corona karena penyensoran tersebut.

Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Jumat (6/3/2020), tidak jelas mengapa WeChat melakukan kebijakan ini. WeChat sendiri diketahui sangat dekat dengan pemerintah China.

Pemerintah China pun menggunakan WeChat dan Twitter untuk melacak orang-orang yang dianggap berbagi informasi negatif tentang wabah corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com