Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei Ingin Layanan Google Kembali di Ponselnya

Kompas.com - 01/04/2020, 07:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan Huawei dan Google masih belum jelas muaranya. Hingga saat ini, pemerintah Amerika Serikat tak kunjung merestui perusahaan Negeri Paman Sam untuk berbisnis dengan Huawei, termasuk Google.

Dampaknya, vendor asal China itu masih belum bisa menggunakan sistem operasi Android untuk smartphone baru yang dirilis sejak pertengahan tahun 2019 lalu. Huawei akhirnya mengembangkan sistem oprasinya sendiri yakni Huawei Mobile Service (HMS).

Kendati demikian, Huawei masih berharap kembali ke Google dan menggunakan OS Android dan toko aplikasi Google Play Store di smartphone buatanya. Keinginan itu disampaikan oleh Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business Group dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Google Ajukan Permohonan agar Huawei Boleh Pakai Play Store Lagi

"Kami berharap bisa kembali mendapat lisensi dari pemerintah AS. Kami terbuka. Untuk kepentingan nilai perusahaan AS itu (Google), kami harap mereka bisa memberikan kami lisensi," katanya, dihimpun KompasTekno dari Gizmo China, Selasa (31/3/2020).

Ia mengatakan bahwa Huawei memberi banyak keuntungan bagi Google dan telah menjadi mitra yang baik. Keinginan Huawei ini sejatinya bersambut.

Baru-baru ini, Google dikabarkan telah mengajukan permohonan izin ke pemerintah AS agar boleh berbisnis lagi dengan Huawei. Namun, belum diketahui apakah surat tersebut disetujui pemerintah AS atau tidak.

Baca juga: Huawei, Oppo, Vivo, Xiaomi Bergabung Bikin Pesaing Google Play Store

Pemerintah AS memang menyediakan lisensi bagi perusahaan Amerika yang berminat kembali bermitra dengan Huawei. Lisensi ini sebelumnya pernah diberikan untuk Microsoft, sehingga laptop Mate Book buatan Hauwei tetao bisa menggunakan OS WIndows dan software Microsoft.

Bocoran Huawei P40 dan P40 ProAndroid Authority/ @ishanagarwal24 Bocoran Huawei P40 dan P40 Pro
Meskipun "diblokir", ponsel Huawei sejatinya masih bisa menggunakan Android namun menggunakan lisensi open- source AOSP (Android Open Source Project).

Aplikasi Google, seperti Gmail, YouTube dkk juga masih bisa diunduh lewat sumber tidak resmi (sideloading). Namun, cara ini penuh risiko dan bisa merusak ponsel.

Baca juga: Xiaomi Salip Huawei di Tengah Lesunya Pasaran Smartphone Dunia

Belakangan, Huawei mengimbau penggunanya untuk tidak melakukan hal tersebut. Yu pun berharap Huawei segera bisa kembali menggunakan platform Android yang terintegrasi secara penuh seperti dulu.

Meski demikian, Huawei tetap berusahaan mengisi kekosongan layanan Google dengan fitur yang dibuatnya sendiri. Salah satunya adalah asisten virtual bernama Celia yang menjadi pengganti Google Assistant.

Sedikit kilas balik, Huawei masuk daftar hitam entity list pemerintah AS pada Mei 2019 lalu.
Daftar tersebut membuat Huawei tidak diperbolehkan berbisnis dengan perusahaan AS mana pun.

Masuknya Huawei ke daftar tersebut merupakan dampak dari ketegangan politik-ekonomi pemerintah AS-China. Saat ini, ketegangan kedua negara itu mulai meredam. Namun nasib bisnis Huawei dan perusahaan AS masih terkatung-katung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com