Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MediaTek Diduga Curangi Skor "Benchmark", Ini Kata Xiaomi Indonesia

Kompas.com - 10/06/2020, 09:58 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, perusahaan semikonduktor MediaTek diduga melakukan kecurangan dalam mentapkan skor benchmark smartphone.

MediaTek diduga menyusupkan serangkaian kode yang tersimpan di dalam file.

Kode tersebut konon bisa memacu hardware ponsel untuk selalu berada di performa maksimal ketika aplikasi benchmark seperti AnTuTu atau Geekbench diaktifkan.

Kasus ini terungkap diungkap AnandTech yang menguji coba beberapa smartphone, salah satunya adalah smartphone milik Xiaomi yakni Redmi Note 8 Pro yang menggunakan chipset Helio G90T.

Dalam perangkat Redmi Note 9 yang baru saja resmi masuk ke Indonesia, Xiaomi juga mengandalkan chipset besutan MediaTek, yakni Helio G85. Lantas bagaimana tanggapan Xiaomi Indonesia terkait isu tersebut?

Secara umum, Xiaomi Indonesia enggan banyak berkomentar soal kasus ini.

Baca juga: MediaTek Diduga Curangi Skor Benchmark

Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia justru menyarankan Mi Fans agar tidak menjadikan skor benchmark sebagai satu-satunya patokan performa smartphone. Apalagi ketika memilih smartphone untuk gaming.

"Ketika berbicara soal gaming, kami mengimbau agar pengguna bisa merasakan langsung dengan bermain game," kata Alvin dalam sesi tanya jawab dengan media setelah peluncuran Redmi Note 9 series, Selasa (9/6/2020).

"Jangan selalu terpaku dengan angka benchmark, angka hanya satu nilai," imbuhnya.

Ia juga mengatakan, setiap kali Xiaomi akan mengumbar skor benchrmark, mereka lebih dulu mengujinya di lab Xiaomi. Aplikasi benchmarking yang digunakan juga versi terbaru.

"Kami juga selalu mengujicoba smartphone dalam kondisi baterai penuh," papar Alvin.

Untuk tahun ini, Xiaomi masih menggunakan chipset MediaTek. Namun berbeda dengan tahun lalu, chipset MediaTek ditanamkan di jantung Redmi Note 9 versi reguler, bukan 'Pro' sebagaimana Redmi Note 8 series.

System-on chip yang diadopsi adalah Helio G85, jenis chipset MediaTek yang ditargetkan untuk ponsel gaming.

Baca juga: Redmi Note 9 dan Note 9 Pro Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harganya

Bahkan, Redmi Note 9 menjadi smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai chipset Mediatek Helio G85.

Menurut Alvin, performa chipset MediaTek semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Terutama performa CPU.

"Dari skor AnTuTu, chipset MediaTek Helio G85 naik sekitar 20 persen melebihi Snapdragon 665 (redmi Note 8)," ujarnya.

Sedikit mengingat kasus MediaTek, sebenarnya bukan cuma Redmi Note 8 Pro yang diuji coba AnandTech. Ada pula smartphone dari vendor lain yakni Oppo Reno3 dan Realme C3.

MediaTek pun sudah menanggapi isu ini. Secara garis besar, mereka yakin bahwa beragam aplikasi benchmark bakal menunjukan performa chip Mediatek yang akurat.

Namun, menurut MediaTek, chip tersebut bisa dimodifikasi oleh vendor ponsel, tergantung dari model ponsel yang mengusungnya. Hal itu menyebabkan skor benchmark antar ponsel bisa berbeda meskipun chipset yang digunakan.

Baca juga: Meski Mirip, Redmi Note 9 dan Note 9 Pro Beda Otak


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com