Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Tabungan Kuliah Puluhan Juta Rupiah Habis untuk Main Game FIFA

Kompas.com - 16/07/2020, 07:45 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber BBC News

KOMPAS.com - Bermain game merupakan salah satu kegiatan paling ampuh untuk menghilangkan stress. Game menawarkan dunia fantasi, di mana pemain dapat menjadi pahlawan super atau tokoh menakjubkan lainnya.

Untuk menjadi "hebat" di dalam game, pemain umumnya akan menghabiskan waktu puluhan hingga ratusan jam untuk mencari barang atau karakter tertentu.

Namun untuk mempersingkat waktu, pemain dapat memilih cara instan, yakni dengan membeli barang virtual (item in-game) menggunakan uang.

Hal itulah yang dilakukan Jonathan Peniket, seorang remaja berusia 21 tahun asal Inggris.

Baca juga: Seorang Pemain Candy Crush Habiskan Rp 37 Juta dalam Sehari

Jonathan diketahui telah menghabiskan uang sebanyak 3.000 Poundsterling, atau setara dengan Rp 55 juta di game sepakbola FIFA, memainkan mode Ultimate Team. Uang tersebut adalah tabungan dari orangtua dan kakek-neneknya untuk biaya kuliah.

Ia mengaku rela menghabiskan uang tabungan kuliahnya itu untuk membeli loot box, sebuah paket di dalam game yang memuat barang-barang tertentu. Dengan membeli loot box, Jonathan bertekad mengumpulkan berbagai karakter langka yang ada di dalam game.

"Player (karakter) tertentu dapat memberikan pemain keuntungan, dan ada mata uang virtual dan pasar khusus tempat karakter-karakter ini diperdagangkan. Pemain dapat membeli paket (loot box) berisi karakter secara acak," kata Jonathan.

Karena mengandung karakter acak, maka tidak ada jaminan bagi pemain yang membeli loot box untuk mendapatkan karakter tertentu yang diinginkan.

Terlebih beberapa karakter memiliki "rate" yang sangat kecil. Akibatnya, pemain seakan dipaksa untuk membeli banyak loot box untuk mendapatkan satu buah karakter langka.

Mulai kecanduan hingga dianggap berjudi

Jonathan pun menjelaskan bahwa ia telah menggandrungi game FIFA sejak kecil. Namun kebiasaannya untuk menghabiskan uang di game online baru bermula sejak tahun 2012 lalu.

Baca juga: Game FIFA 20 Tak Ada Juventus, EA Rugi Rp 11 Triliun

Ia mengaku rutin membeli loot box untuk memuaskan rasa kecanduannya untuk "berjudi". Rasa candu itu semakin parah ketika Jonathan telah memiliki kartu debit sendiri.

"Empat tahun saya menghabiskan banyak uang untuk membeli paket karakter. Seiring berjalannya waktu, saya semakin merahasiakannya sehingga orang tua saya tidak akan tahu berapa banyak uang yang saya habiskan," jelas Jonathan.

Setelah bertahun-tahun rutin menghabiskan banyak uang untuk game online, Jonathan mulai kehabisan uang. Terlebih, kala itu ibu kandung Jonathan telah divonis mengidap kanker.

"Uang yang telah dikumpulkan orangtua dan kakek nenek saya sebagai tabungan untuk masa depan saya. Saya telah menghabiskan hampir 3.000 Poundsterling (Rp 55 juta)," ungkap Jonathan.

Halaman:
Sumber BBC News


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com