Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel Disebut Siapkan Rp 2,1 Triliun untuk Investasi ke Gojek

Kompas.com - 30/10/2020, 08:13 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, berembus kabar bahwa Telkom Group berencana menggelontorkan investasi kepada perusahaan ride-hailing, Gojek. Kabar itu pun kini menguat.

Anak perusahaan Telkom, Telkomsel, disebut akan membeli convertible bond (CB) atau obligasi konversi Gojek senilai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun (kurs rupiah saat berita ini ditulis).

Menurut salah seorang sumber yang dekat dengan hal tersebut, Telkomsel telah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek untuk membahas investasi ini. Sumber mengatakan, investasi ini akan mendorong perluasan bisnis digital milik Telkom.

Kendati demikian, baik Gojek maupun Telkomsel enggan menanggapi lebih banyak soal kabar tersebut.

Baca juga: Cara Perpanjang Masa Aktif Kartu Telkomsel Tanpa Isi Ulang Pulsa

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, perusahaannya tidak bisa banyak berkomentar. Sebab, pihaknya terikat pada non-disclosure agreement (NDA) dengan pihak-pihak terkait.

Namun, Setyanto mengatakan, Telkomsel akan terus mengekspansi bisnisnya dengan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada.

"Dalam mengembangkan layanan dan produk yang customer-centric, perseroan tentunya akan terus berusaha untuk mencari peluang pengembangan usaha," kata Setyanto.

Ia pun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan bisnis melalui kemitraan dan membeli sumber daya dari eksternal, seperti startup.

"Proses pengembangan tersebut dilakukan secara organik maupun in-organik dengan melakukan pengembangan layanan, terutama yang berbasis layanan digital, ataupun pengembangan potensi bisnis dengan berkolaborasi bersama perusahaan lain," lanjut Setyanto.

Senada dengan Setyanto, Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marlita, mengatakan Gojek selalu melihat peluang untuk mendukung akselerasi digital. Namun, ia enggan menganggapi kabar investasi tersebut.

"Terkait pemberitaan yang beredar, kami tidak dapat menanggapi hal tersebut," kata Nila kepada KompasTekno.

Gojek yang berambisi menjadi Superapps telah merampingkan bisnisnya yang kini fokus pada pengembangan layanan payment melalui layanan Gopay, transportasi, serta jasa pesan-antar makanan melalui Go-Food untuk mengejar keuntungan.

Dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (30/10/2020), tercatat, ada sejumlah perusahaan besar yang menopang bisnis Gojek, seperti Google, Tencent Holding Ltd, Facebook Inc, dan PayPal Holdings Inc.

Baca juga: Kabar Merger Gojek dan Grab Kembali Mencuat

Belakangan, kabar soal Gojek yang akan melebur dengan pesaing utamanya, Grab, juga santer terdengar.

Investor besar Grab, Softbank Group Corp, kabarnya menekan Grab untuk melakukan merger dengan Gojek. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi tentang rencana itu dari kedua belah pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com