Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokopedia Umumkan Dapat Investasi dari Google dan Temasek

Kompas.com - 16/11/2020, 18:15 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Start up e-commerce asal Indonesia, Tokopedia kembali mendapat suntikan dana. Kali ini berasal dari raksasa teknologi, Google dan perusahaan investasi asal Singapura, Temasek.

Hal tersebut dikonfirmasi pendiri sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya melalui posting-an di akun Instagramnya. Menurut William, dana tersebut dikucurkan Google dan Temasek melalui pembelian saham.

"Kami sangat senang menyambut Temasek dan Google sebagai pemegang saham Tokopedia. Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan kepada Tokopedia dan Indonesia," tulis William.

Baca juga: Bukalapak Dapat Suntikan Dana dari Microsoft

Kendati demikian, William tidak menyebut berapa kucuran dana yang masuk dari kedua perusahaan tersebut, serta berapa lembar saham yang dibeli.

Namun dirangkum KompasTekno dari Nikkei Asia Review, Senin (16/11/2020), Google kini memegang 1,6 persen saham Tokopedia. Sementara Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek, memiliki 3,3 persen saham.

Data tersebut diambil dari dokumen yang diajukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, pada 4 November 2020 lalu.

Saat ini, saham Tokopedia yang dipegang Google bernilai 1,1 juta dollar AS atau sekitar Rp 16,7 miliar. Sedangkan saham yang dimiliki Anderson (Temasek) bernilai Rp 33,4 miliar.

Perlu dicatat, angka tersebut adalah total keseluruhan nilai saham yang dimiliki Google dan Anderson di Tokopedia. Sehingga tidak mencerminkan jumlah dana yang dikucurkan Google dan Temasek dalam investasi kali ini.

Baca juga: Bocoran Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Beredar lewat Link di Facebook

Investasi di tubuh Tokopedia ini masuk setelah beberapa waktu lalu, e-commerce lain asal Indonesia, Bukalapak mendapat suntikan dana dari Microsoft.

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu kini semakin melihat peluang investasi di Asia, karena pertumbuhan di AS dan Eropa yang melambat.

Indonesia disebut sebagai pasar terbesar ketiga di Asia apabila melihat dari jumlah populasi. Selain Indonesia, perusahaan asal AS juga kerap menggelontorkan dana untuk startup-startup India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com