Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Harbolnas, Belanja Setiap 12.12 yang Kini Tak Lagi Sakral

Kompas.com - 12/12/2020, 08:01 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 12 Desember menjadi tanggal yang istimewa bagi masyarakat Indonesia yang hobi berbelanja daring. Pasalnya, pada tanggal tersebut setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Belanja Nasional (harbolnas).

Sejumlah e-commerce yang berlomba-lomba memberikan diskon demi menarik masyarakat untuk membuka aplikasi mereka.

Mungkin tidak semua akan berbelanja lewat platform tersebut, tapi setidaknya, dengan iming-iming voucher - plus aneka syarat dan ketentuan yang berlaku - traffic ke platform e-commerce terdongkrak.

Namun, sudahkah Anda tahun sejak kapan 12 Desember didedikasikan sebagai hari berbelanja nasional? Lantas untuk apa diadakan hari khusus tersebut?

Sejarah Harbolnas

Inisiasi ini diprakarsai oleh enam e-commerce besar di Indonesia, yakni Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak. Enam e-commerce tersebut berada di bawah naungan Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA).

Harbolnas mulai digelar pertama kalinya pada tahun 2012 yang kala itu dikenal sebagai 121212. Tujuannya adalah untuk mendorong dan mengedukasi masyarakat di Indonesia tentang mudahnya berbelanja via online.

Mendapat respon positif, para e-commerce kembali mengadakan perayaan yang sama tahun 2013 yang akhirnya, sejak saat itu, dikenal sebagai Hari Belanja Nasional. Sejak saat itu, Harbolnas bergulir setiap tanggal 12 Desember tiap tahunnya.

Perayaan belanja daring ini pun semakin semarak dengan dukungan berbagai pihak, termasuk dari industri telekomunikasi, perbankan, logistik, hingga media.

Dikutip dari situs resmi IdEA, Harbolnas 2020 akan diikuti lebih dari 250 platform belanja online di seluruh Indonesia.

Berkiblat dari perayaan belanja di luar negeri

Harbolnas terinspirasi dari perayaan belanja yang sama di beberapa negara, seperti Amerika, Kanada, Inggris, Jerman, Jepang, dan China. Misalnya saja perayaan Cyber Monday yang digelar setelah hari Thanksgiving di Amerika.

Pada Cyber Monday, para peritel online mengadakan promo dan diskon besar-besaran untuk menarik minat belanja daring. Cyber Monday sendiri terilhami dari perayaan belanja online Black Friday yang digelar setiap hari Jumat setelah Thanksgiving.

Black Friday di Amerika SerikatMichael Nagle untuk Bloomberg Black Friday di Amerika Serikat
Black Friday juga menjadi ajang perayaan musim belanja menjelang Natal. Seperti saat lebaran, saat Black Friday gerai-gerai luring buka lebih lama dan menawarkan diskon besar-besaran atau cuci gudang untuk menarik pembeli.

Harbolnas juga terinspirasi dari Hari Jomblo alias Singles'Day atau Double 11 atau dikenal pula dengan istilah Bachelors'Day. Hari Jomblo yang jatuh setiap tanggal 11 November di China kini menjadi ajang belanja daring dan luring terbesar di dunia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com