Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norman Abramson, Pencipta Jaringan WiFi Tutup Usia

Kompas.com - 12/12/2020, 10:15 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti dunia teknologi. Norman Abramson, salah satu orang yang berjasa atas penemuan jaringan internet nirkabel (wireless) meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Dilaporkan New York Times, Abramson wafat pada 1 Desember 2020 di kediamannya setelah berjuang melawan kanker kulit yang bermetasis (penyebaran sel kanker) ke paru-paru.

Abramson meninggalkan seorang istri, putra, dan tiga orang cucu.

Pria bernama lengkap Norman Manuel Abramson ini lahir di Boston, Massachussetts, 1 April 1932. Dia lulus dari Universitas Harvard tahun 1953 dan melanjutkan gelar masternya di jurusan fisika di Universitas California tahun 1955.

Tahun 1958, Abramson mendapat gelar Ph.D jurusan teknin eletrik di Universitas Stanford, di mana tesisnya fokus pada teori komounikasi yang di dalamnya mencakup bidang ilmu matematika, teori informasi, dan semiotika.

Abramson pernah bekerja di perusahaan aviasi Amerika, Hughes Aircraft Company sebelum pindah ke Universitas Hawaii di Manoa sebagai profesor teknik elektronika dan ilmu komputer.

Di Universitas Hawaii, salah satu proyek yang dikerjakan Abramson adalah mengembangkan teknologi radio untuk membantu sekolah atau kampus mengirimkan dan menerima data dari lokasi yang cukup terpencil di Hawaii ke tempat lain di benua Amerika.

Proyek ini didanai oleh Advanced Research Projects Agency (ARPA). Inti dari inovasi ini adalah menemukan sistem yang mampu mengirimkan paket data melalui jaringan radio dengan lebih efisien tanpa membutuhkan penjadwalan trasmisi.

Apabila paket data yang dikirim tidak diterima, maka akan dikirimkan kembali. Proyek ini dikembangkan berdasarkan prinsip yang sama seperti yang dikembangkan ARPAnet, yang kemudian dikenal sebagai cikal bakal internet modern.

Proyek teknologi jaringan radio ini kemudian dikembangkan menjadi proyek ALOHAnet yang dikerjakannya bersama rekannya, Franklin Kuo.

ALOHAnet beroperasi mulai tahun 1971 di Hawaii dan menjadi cikal bakal jaringan internet nirkabel yang hari ini kita kenal dengan sebutan WiFi. (Baca juga: WiFi Ternyata Bukan Singkatan Wireless Fidelity)

ALOHAnet juga digunakan untuk mengembangkan sistem komunikasi berbasis ethernet. Setelah mengembangkan ALOHAnet, Abramson melanjutkan profesinya sebagai pengajar sekaligus kepala jurusan sistem informasi dan ilmu komputer di Universitas Hawaii di Manoa.

Baca juga: Pencipta Copy-Paste Meninggal Dunia

Setelah tiga puluh tahun mengajar, Abramson pensiun pada tahun 1994. Universitas Hawaii pun memberikan pesan bela sungkawa atas wafatnya Abramson.

"Hanya ada sedikit orang yang memiliki pengaruh sepenting Norm dalam mempengaruhi cara orang-orang berkomunikasi dan berbagi informasi hari ini," tulis Presiden Universitas Hawai, David Lassner.

"Norm menghubungkan antar-pulau di Hawai dan di dunia, meninggalkan warisan di Universitas Hawaii melalui gagasan dan murid-muridnya," tulis pesan kenangan tersebut, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Sabtu (12/12/2020).

Baca juga: Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com