Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjajakan Merger Indosat dan Tri Resmi Diteken

Kompas.com - 29/12/2020, 06:46 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CK Hutchison Holding Ltd yang memiliki operator seluler Tri (3) Indonesia resmi meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Ooredoo Q.P.S.C, pemegang saham mayoritas Indosat Ooredoo (ISAT) untuk melakukan penjajakan merger bisnis di Indonesia.

Dalam keterangan resmi CK Hutchison, kedua perusahaan akan melanjutkan proses negosiasi secara eksklusif hingga 30 April 2021.

"Belum ada keputusan yang diambil untuk melanjutkan transaksi apapun dan tidak ada kepastian bahwa transaksi apapun akan dilanjutkan," tulis keterangan resmi CK Hutshicon Holding.

CK Hutchison Holding menambahkan potensi transaksi tetap akan tunduk pada kesepakatan syarat, penandatanganan perjanjian definitif, dan setelah memperoleh semua persetujuan perusahaan dan peraturan yang diperlukan.

Hal senada juga diumumkan oleh Indosat Ooredoo. Dalam keterangan resmi, Indosat mengakui akan menjajaki kemungkinan kombinasi bisnis dengan Hutchison Tri Indonesia.

"Hingga dikeluarkan pemberitahuan ini, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perseroan," tulis Indosat Ooredoo dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Indosat-Tri Siap Merger, Peluang Indonesia untuk Buyback Makin Kecil

Kabar merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia santer terdengar beberapa pekan belakangan. Menurut laporan Bloomberg, kedua perusahaan rencananya akan menjadi pemegang saham mayoritas pada entitas baru yang akan terbentuk nanti.

Tahun lalu, CK Hutchison juga dikabarkan mendekati Axiata Group Bhd, pemilik entitas PT XL Axiata untuk potensi merger di Indonesia. Namun tidak ada kabar terbaru mengenai kelanjutan rencana merger tersebut hingga sekarang.

Baca juga: Kominfo Tanggapi Rencana Merger Tri dan Indosat

Untuk diketahui, Ooredoo memegang 65 persen saham di Indosat. Nilai saham Indosat meningkat sekitar 90 persen tahun ini, dan menghasilkan valuasi sebesar 2,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 31,3 triliun (kurs Rp 14.100).

Sementara itu, Hutchison Asia Telecommunication yang menjadi bagian dari bisnis CK Hutchison, menggerakkan operasional di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka.

Total, ada 48,8 juta pelanggan aktif di tiga negara tersebut, berdasarkan laporan keuangan sementara terakhir. Tri Indonesia sendiri menyumbang 3,95 miliar dollar Hong Kong atau sekitar Rp 7,2 triliun (kurs Rp 1.800), atau 87 persen dari total pendapatan Hutchison Asia pada semester pertama 2020.

Baca juga: Indosat dan XL Axiata Belum Kebagian Frekuensi 5G di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com