Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Fitur dan Keamanan WhatsApp, Telegram, dan Signal

Kompas.com - 09/01/2021, 15:02 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa pengguna WhastApp telah menerima pembaruan kebijakan privasi yang berisi tiga hal penting. Salah satunya adalah data pengguna yang dibagikan ke Facebook sebagai induk WhatsApp.

Pengguna "dipaksa" untuk menyetujui kebijakan tersebut, atau akun terancam tidak bisa digunakan. Hal ini membuat beberapa pengguna WhatsApp mencari alternatif penyedia layanan perpesanan lain.

Terutama mereka yang mengutamakan privasi. Ada dua aplikasi yang jadi opsi, yakni Telegram dan Signal. Lantas, apa saja perbedaan WhatsApp, Telegram, dan Signal, terlebih soal pengelolaan data pengguna?

Baca juga: Klarifikasi WhatsApp soal Kebijakan Berbagi Data dengan Facebook

Keamanan

Ketiga aplikasi ini sama-sama menggunakan enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) untuk mengamankan pesan. Namun, tentu ada sejumlah perbedaan.

Enkripsi WhatsApp terpasang secara default, sehingga pengguna tak perlu repot mengotak-atik pengaturan. Sistem enkripsi berlaku untuk perpesanan teks, audio, video call, maupun WhatsApp Web.

Dihimpun dari Tech Radar, WhatsApp menggunakan sistem enkripsi Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper System. Kriptografis protokol tersebut bersifat open-source sehingga bisa dikembangkan para developer manapun.

Protokol ini telah melalui uji peer-reviewed oleh para peneliti keamanan yang andal. WhatsApp menyimpan pesan penggunanya di sebuah server yang "digembok". Namun semua pesan hanya tersimpan selama 30 hari setelah diterima dan akan dihapus setelahnya.

ilustrasi WhatsApp userslashgear.com ilustrasi WhatsApp user

Sistem enkripsi ini tidak berlaku ketika pengguna melakukan backup, baik ke penyimpanan lokal maupun cloud. Dampaknya, cadangan chat akan lebih rentan untuk dicuri. Itu dari sistem back-end.

Dari sisi pengguna, WhatsApp menawarkan aneka fitur keamanan. Mulai dari otentikasi dua langkah (2FA) serta PIN dan sidik jari untuk mencegah tangan jahil membuka aplikasi WhatsApp pengguna.

Seperti WhatsApp, Telegram juga memiliki fitur keamanan verifikasi dua langkah.

Sedangkan dari sisi enkripsi, Telegram menggunakan sistem enkripsi yang berbeda dengan WhatsApp. Aplikasi ini menggunakan sistem enkripsi MTProto yang dikembangkannya sendiri.

Telegram sesumbar bahwa protokol ini lebih tangguh dan anti-bobol. Masalahnya, enkripsi ini tidak aktif secara default. Hanya chat yang dikirim dan diterima lewat fitur Secret Chat atau Chat Rahasia saja yang dilindungi enkripsi.

Sedangkan untuk percakapan pribadi atau grup, Telegram menggunakan metode distributed infrastructure, dimana data percakapan di Cloud disimpan di berbagai data center di seluruh dunia, dengan hukum yang berbeda-beda di masing-masing negara.

Baca juga: Terungkap, PIN 4 Digit yang Paling Banyak Dipakai

Pesan di Secret Chat juga hanya bisa dibaca oleh perangkat yang juga digunakan untuk mengirimkan pesan. Artinya, apabila pindah ke perangkat lain meskipun menggunakan akun yang sama, isi chat tetap tidak bisa dibaca.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com