Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Telegram, Aplikasi Chat yang Dilirik sebagai Pengganti WhatsApp

Kompas.com - 13/01/2021, 19:15 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal tahun ini, sejumlah pengguna WhatsApp berbondong-bondong beralih ke Telegram. Hal itu dibuktikan oleh firma riset Sensor Tower yang menganalisis jumlah unduhan kedua platform tersebut.

Menurut Sensor Tower, dalam dua hari pada akhir pekan lalu, Telegram diunduh oleh lebih dari 2,2 juta pengguna di platform Android (Play Store) dan iOS (App Store).

Sementara jumlah unduhan WhatsApp mengalami penurunan signifikan, yakni sebesar 11 persen dalam tujuh hari pertama tahun 2021, dibanding periode sebelumnya.

Firma riset aplikasi App Annie juga melaporkan penurunan pengguna WhatsApp. Peringkat WhatsApp di daftar aplikasi terpopuler, baik di Android dan iOS, tercatat menurun.

Banyaknya pengguna yang beralih dari WhatsApp ke Telegram ini menyusul digulirkannya kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru oleh WhatsApp. Para pengguna WhatsApp mendapatkan notifikasi pembaruan kebijakan tersebut sejak Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Membandingkan Fitur dan Keamanan WhatsApp, Telegram, dan Signal

Dalam notifikasi itu, WhatsApp menyampaikan tiga pembaruan penting, termasuk pemberitahuan terkait penerusan beberapa informasi penggun WhatsApp kepada Facebook, selaku perusahaan induk WhatsApp.

Kebijakan baru ini mendapatkan beragam respons, termasuk adanya penolakan dari sejumlah pihak yang peduli terkait pengambilan dan pengelolaan data pribadinya oleh WhatsApp.

Pihak-pihak tersebut kemudian memilih untuk hengkang dari WhatsApp dan beralih ke aplikasi perpesanan lain, salah satunya Telegram.

Berikut KompasTekno rangkum hal-hal penting yang harus diketahui pengguna terkait aplikasi yang tengah naik daun ini. 

CEO Telegram Pavel Durov bertemu Menkominfo Rudiantara, Selasa (1/8/2017) siang@rudiantara_id CEO Telegram Pavel Durov bertemu Menkominfo Rudiantara, Selasa (1/8/2017) siang

Sosok di balik Telegram

Telegram merupakan aplikasi perpesanan instan yang dibuat oleh kakak-beradik Nikolai dan Pavel Durov.

Keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda ketika mengelola Telegram.

Pavel bertanggung jawab pada ideologi Telegram berikut dengan kelangsungan operasional Telegram. Pavel diketahui menggelontorkan uang pribadinya sendiri untuk menjalankan Telegram.

Sedangkan saudaranya, Nikolai bertanggung jawab dari segi teknologinya. Untuk membangun Telegram, Nikolai mengembangkan protokol data khusus yang unik, terbuka, aman, dan dioptimalkan untuk bekerja dengan banyak pusat data.

Saat ini, pengembang Telegram bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab. Aplikasi ini pertama kali diluncurkan untuk iOS pada 14 Agustus 2013. Baru dua bulan setelahnya, versi pertama Telegram untuk Android diluncurkan, tepatnya pada 20 Oktober 2013.

Baca juga: Telegram yang Kini Idola Sempat Diblokir Indonesia, Pendirinya Pun Pernah Sambangi Jakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com