Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

KA Cepat Jakarta – Bandung Butuh Frekuensi

Kompas.com - 25/01/2021, 17:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh Moch S Hendrowijono*

ISU penggunaan spektrum 900 MHz selebar 4 MHz yanmg diminta oleh proyek Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) di media, menjadi tarik ulur antara kewenangan, aturan dan kebutuhan operator dan KCIC.

Proyek KCIC untuk jalur Jakarta – Bandung itu sudah selesai sekitar 65 persen, yang membentang antara Stasiun Halim di Jakarta Timur dan Stasiun Tegalluar di kawasan Bandung Timur.

Baca juga: Penampakan Terowongan Halim 1,8 Kilometer Kereta Cepat Jakarta Bandung

Diperkirakan KCIC akan beroperasi awal tahun 2022 dan hanya berhenti di stasiun-antara Walini, Purwakarta, Jawa Barat. Jalur yang akan membutuhkan 12.000 batang rel itu menembus beberapa bukit dan gunung dengan lima terowongan dan ditunjang 1.741 batang pier.

Masalah permintaan spektrum frekuensi, sesuai aturan perundangan, tidak mungkin bagi perusahaan kereta api, atau siapa pun, selain operator seluler yang berlisensi untuk mendapat alokasi frekuensi.

“Anomali” memang pernah terjadi ketika Bank Rakyat Indonesia mendapat lisensi memiliki dan mengoperasikan satelit, yang akhirnya merepotkan mereka sendiri karena biaya operasinya mahal, transpondernya tidak bisa pula disewakan ke pihak lain.

Selain itu, rentang 900 MHz sudah habis dikuasai oleh Indosat 10 MHz, Telkomsel 7,5 MHz dan XL Axiata selebar 7,5 MHz. Lebar spektrum yang diminta itu ada di rentang yang dimiliki Telkomsel.

Secara teknis kereta api cepat itu membutuhkan pita frekuensi sekitar 4 sampai 5 MHz di spektrum 800 MHz – 900 MHz, namun tanpa kemungkinan memilikinya.

Yang bisa saja terjadi, menurut Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI), Dr Ismail, kerja sama saling menguntungkan dengan sistem berbagi (sharing) antara KCIC dan Telkomsel.

Baca juga: China Mau Tikung Jepang di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya?

Pola kerja sama ini sesuai maksud UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, hanya saja UU ini belum ada aturan turunannya sehingga belum ada petunjuk pelaksanaannya.

Perlu waktu cukup panjang untuk menerbitkan peraturan pemerintah (PP)-nya, kemudian peraturan dan keputusan menteri terkait untuk soal ini, dan sebagainya.

Beberapa informasi menyatakan bahwa sudah ada pembicaraan antara manajemen PT Telkomsel dan manajemen KCIC, namun belum ada titik temu.

Bagi Telkomsel yang hanya memiliki 7,5 MHz di spektrum 900 MHz, sulit begitu saja menyerahkan penggunaannya kepada pihak lain, selain kendala aturan perundangannya.

Bagi ketiga operator seluler papan atas tadi, spektrum 800 MHz dan 900 MHz masih digunakan untuk layanan generasi kedua (2G), karena rata-rata masih ada sekitar 20 persen pelanggan yang menggunakan ponsel berteknologi 2G.

Progres Tunnel I Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 1,8 kilometer PT KCIC Progres Tunnel I Halim Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 1,8 kilometer

Di sisi lain teknologi 2G sudah ditinggalkan, frekuensinya digunakan untuk layanan 5G.
Dan, hampir semua vendor teknologi tidak lagi memproduksi peralatan 2G, bahkan juga generasi ketiga (3G).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di 'Start Menu' Windows 11

Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di "Start Menu" Windows 11

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com