Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Facebook Sebut Apple adalah Kompetitor Terbesar, Mengapa?

Kompas.com - 29/01/2021, 19:03 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO Facebook, Mark Zuckerberg secara terang-terangan menyebut Apple sebagai salah satu kompetitor terbesar perusahaannya. Padahal, Apple dan Facebook adalah dua perusahaan yang berbeda bidang.

Apple merupakan produsen gadget dan komputer, sedangkan Facebook adalah platform media sosial. Lantas mengapa Zuckerberg menyebut Apple sebagai pesaing terbesar?

Hal tersebut ternyata berkaitan dengan layanan pesan instan milik Apple, iMessage, dan kebijakan privasi Apple.

Dalam paparan kinerja perusahaan kuartal keempat (Q4) 2020, Zuckerberg mengkritik kebijakan privasi Apple dan membeberkan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi bisnis Facebook.

Menurut Zuckerberg, kebijakan privasi tersebut hanya menguntungkan pihak Apple agar layanan miliknya dapat berkembang lebih cepat. Layanan yang dimaksud Zuckerberg adalah iMessage yang kemudian ia sebut sebagai pesaing WhatsApp.

Sebagaimana diketahui, WhatsApp merupakan layanan pesan instan yang berada di bawah naungan Facebook sejak 2014.

"Saya ingin menekankan bahwa kami semakin melihat Apple sebagai salah satu pesaing terbesar kami. iMessage adalah kunci utama ekosistem mereka," ungkap Zuckerberg.

Zuckerberg juga menyebut bahwa WhatsApp sejatinya memiliki kebijakan privasi yang lebih kredibel dibandingkan iMessage. Ia menyebut fitur enkripsi end-to-end milik WhatsApp membuatnya "jelas lebih unggul" dari iMessage.

Baca juga: Facebook Ingin Kurangi Konten Berbau Politik di News Feed

"iMessage sudah terinsal di setiap iPhone. Itulah sebabnya iMessage jadi layanan pesan instan yang paling banyak digunakan di AS," lanjut Zuckerberg.

Apple diketahui sempat menunda fitur privasi pada pembaruan sistem operasi iOS 14 setelah beberapa pengembang, termasuk Facebook, mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan mengurangi pendapatan iklan mereka.

Fitur privasi ini nantinya akan membuat aplikasi meminta izin terlebih dahulu ketika akan melacak pengguna untuk kepentingan iklan. Pengguna nantinya dapat memilih untuk mengizinkannya atau tidak.

"Apple memiliki keuntungan memanfaatkan posisi platform mereka yang dominan untuk mengganggu cara aplikasi kami dan lainnya aplikasi bekerja. Ini berdampak pada pertumbuhan jutaan bisnis di seluruh dunia," kata Zuckerberg sebagaimana dikutip KompasTekno dari India Today, Jumat (29/1/2021).

Fitur keamanan tersebut mulanya direncanakan untuk meluncur pada September 2020 lalu. Namun, Apple memutuskan untuk mengundur jadwal peluncurannya hingga musim Semi 2021 mendatang.

Baca juga: 1,8 Miliar Orang Buka Facebook dalam Sehari

Dalam kesempatan yang sama, Zuckerberg juga melaporkan bahwa Facebook berhasil meraih pendapatan sebesar 28,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 396,8 triliun) pada kuartal keempat tahun 2020 lalu.

Angka tersebut naik sebesar 33 persen jika dibandingkan dengan pendapatan di kuartal yang sama di tahun 2019 lalu, yang hanya mencapai 26,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 372,7 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com