Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Unik Jeff Bezos yang Bikin Karyawan Panik

Kompas.com - 03/02/2021, 11:58 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendiri sekaligus CEO Amazon, Jeff Bezos, mengumumkan akan mundur dari jabatannya pada 2021 ini. Selama menjabat sebagai CEO, Bezos memiliki kebiasaan unik yang bisa bikin karyawannya panik.

Ia seringkali mengirimkan e-mail kepada para eksekutifnya. E-mail yang dikirim tidak panjang lebar, melainkan hanya satu karakter yaitu tanda tanya (?).

Ketika para eksekutif menerima e-mail tersebut, mereka tahu bahwa Bezos sedang memberikan teguran karena ada pelanggan Amazon yang mengeluh atas pelayanan perusahaan.

Pada 2018 lalu, Bezos pernah mengatakan bahwa ia seringkali mendapatkan e-mail keluhan dari para pelanggan Amazon. Ia pun meneruskan e-mail tersebut kepada eksekutif yang bersangkutan disertai tanda tanya. Alhasil, e-mail itu pun bisa bikin para eksekutif panik.

Baca juga: Jeff Bezos Mundur dari Jabatan CEO Amazon

"Saya masih punya alamat e-mail yang dapat dihubungi oleh pelanggan. Meskipun saya tidak membalasnya, tapi saya membacanya," ungkap Jeff Bezos pada 2018 lalu, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Bussiness Insider, Rabu (3/2/2021).

Ia mengatakan, sebagian besar e-mail keluhan dari pelanggan itu masih ia baca, meskipun tidak ia balas.

"Tanda ini artinya adalah 'bisakah Anda memeriksanya?' atau 'mengapa ini terjadi?'," lanjut Bezos.

Para eksekutif itu biasanya kemudian meneruskan e-mail ini pada para manager untuk segera diinvestigasi. Bagi para karyawan Amazon, mendapat e-mail satu karakter ini sudah menjadi hal umum dalam lingkup perusahaan.

Alamat e-mail Jeff Bezos sendiri memang sengaja dipublikasi untuk diketahui publik. Maka tak jarang ketika terkendala sebuah masalah, konsumen langsung mengadukannya pada Bezos lewat e-mail jeff@amazon.com ini.

Baca juga: Elon Musk dan Jeff Bezos Sebut Presentasi dengan PowerPoint Buang Waktu

Menurut Bezos, hal tersebut membantu ia agar tetap dekat dengan para konsumen. Bahkan menurutnya tak jarang keluhan-keluhan tersebut malah menjadi ide baru bagi Amazon untuk mengembangkan layanannya.

"Jika Anda selalu terobsesi oleh para pesaing, maka Anda akan sulit termotivasi ketika Anda berada paling depan. Pelanggan selalu menginginkan lebih dan tak pernah puas. Jadi tidak peduli seberapa jauh Anda di depan pesaing, posisi Anda tetap berada di belakang pelanggan Anda," pungkas Bezos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com