Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Merger Gojek-Tokopedia Sudah di Depan Mata?

Kompas.com - 10/02/2021, 22:10 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Rumor rencana merger antara dua startup unicorn Indonesia, Gojek dan Tokopedia semakin kencang. Kabar terbaru menyebutkan bahwa kedua perusahaan itu bakal segera mencapai kesepakatan merger, secepatnya pada bulan ini.

Setelah bergabung, entitas hasil gabungan keduanya disinyalir akan segera melakukan initial public offering atau penawaran saham perdana di bursa saham di Jakarta (Indonesia) dan Amerika Serikat.

Sumber yang berbicara kepada Bloomberg mengatakan bahwa perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia itu ditargetkan bisa memperoleh valuasi hingga 40 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 560 triliun di pasar saham.

Baca juga: Bagaimana Nasib Ovo jika Tokopedia Merger dengan Gojek?

Masih menurut sumber, berdasarkan perkembangan terbaru dari pembicaraan merger, sebanyak 60 persen kepemilikan calon perusahaan baru itu, kabarnya bakal dikuasai oleh para pemegang saham Gojek saat ini, sementara investor Tokopedia menguasai 40 persen sisanya.

Konon ada beberapa skenario yang dipertimbangkan terkait timing merger dan IPO keduanya.

Kalau bukan merger sebelum melakukan IPO, Tokopedia bisa terlebih dahulu masuk bursa Jakarta lalu merger dengan Gojek, sebelum perusahaan hasil gabungan tadi melakukan IPO di bursa AS.

Kendati demikian, rencana merger Gojek dan Tokopedia disebut masih dalam proses pembicaraan, sehingga tetap saja ada potensi kesepakatan masih akan didapat lama, atau bisa juga dibatalkan.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (10/2/2021), kabar tentang rencana merger Gojek dan Tokopedia pertama kali mengemuka pada awal Januari tahun ini.

Sebelumnya Gojek sempat dirumorkan akan merger dengan Grab. Namun, setelah pembicaraannya berlarut-larut, rencana tersebut agaknya gagal terwujud.

Baca juga: Tokopedia Dirayu Perusahaan Hong Kong untuk Merger?

Salah satu batu sandungannya adalah potensi konflik dengan regulator bisnis, karena merger Gojek dan Grab berarti menggabungkan dua pemain terbesar di industri ride-sharing dan delivery di pasar Asia Tenggara, sehingga ditakutkan menimbulkan monopoli.

Rencana merger Gojek dan Grab kabarnya dimotori oleh pendiri Softbank Group, Masayoshi Son, selaku salah satu pemegang saham terbesar Grab.

Pasca-gagalnya rencana merger Grab dan Gojek, Son agaknya beralih mendorong penggabungan Tokopedia dan Gojek.

Softbank merupakan investor besar di Tokopedia. Sejumlah investor Tokopedia juga menanam modal di Gojek, termasuk Google, Temasek, dan Sequoia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com