Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pencarian Google Ternyata Sebagian Besar Tidak Diklik

Kompas.com - 27/03/2021, 11:45 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak bisa dipungkiri, Google Search, menjadi rujukan hampir seluruh pengguna internet di seluruh dunia untuk mencari informasi tentang apapun. Namun, cara orang mendapatkan informasi di Google Search agaknya sedikit berubah.

Melansir dari Sparktoro yang menghimpun data dari SimilarWeb, saat ini banyak para pencari pencarian Google tidak mengklik hasil pencarian yang ditampilkan.

SimilarWeb menganalisis sekitar 5,1 triliun hasil pencarian Google sepanjang 2020 yang berasal dari lebih dari 100 juta perangkat mobile dan desktop.

Dari 5,1 triliun pencarian, hanya 33,59 persen yang diklik secara organik (organic click-through-rate/CTR), sementara 1,59 persen dari total pencarian adalah klik berbayar (paid CTR).

Lalu, bagaimana selebihnya? Sisanya atau sebesar 64,82 persen adalah zero-click searches alias hasil pencarian yang tidak diklik untuk menuju web lain. Jumlah tersebut kira-kira 2/3 dari total pencarian Google.

Persentase CTR di Hasil Pencarian Google Search, di mana sebagian besar hasil pencarian tidak diklik oleh pencari.Sparktoro Persentase CTR di Hasil Pencarian Google Search, di mana sebagian besar hasil pencarian tidak diklik oleh pencari.

Pada perangkat dekstop yang mencakup laptop dan tablet, persentase organic CTR lebih besar, yakni 50,75 persen, sementara paid CTR hanya 2,78 persen. Porsi untuk zero-click searches juga cukup besar, yakni mencapai 46,48 persen.

Sementara di mobile, zero-click searches persentase justru paling besar, yakni 77,22 persen.
Sedangkan organic CTR hanya 21,99 persen, dan paid CTR 0,79 persen.

Melihat selisih zero-click searches di atas, tampaknya Google cukup berhasil meningkatkan pengalaman pencarian di perangkat mobile.

Jumlah zero-click searches tahun 2020 menjadi yang paling tinggi. Belum ada penjelasan lebih dalam tentang penyebabnya.

Namun, kemungkinan hal ini berkaitan dengan eksperimen Google yang membatasi fitur Snippet di kuartal I-2021 yang sebentar lagi akan usai.

Baca juga: Pesan Forward WhatsApp Bisa Langsung Di-googling, Begini Caranya

Untuk diketahui, snippet adalah fitur Google Search yang akan menampilkan potongan isi artikel yang muncul di laman hasil pencarian Google (search engine result page/SERP).

Biasanya, dalam potongan tersebut informasi berdasarkan kueri yang dimasukan pengguna terjawab dengan singkat dan dianggap paling solutif. Biasanya, artikel yang dikutip untuk Snippet adalah artikel hasil pencarian teratas.

Meningkatnya jumlah zero-click searches ini cukup dikhawatirkan para pemilik situs web. Sebab, kunjungan ke situs web mereka terancam semakin berkurang.

Persentase perbandingan CTR di Google Search tahun 2018-2020.Sparktoro Persentase perbandingan CTR di Google Search tahun 2018-2020.
Masih dari laporan Sparktoro yang dirangkum KompasTekno, Sabtu (27/3/2021), dalam tiga tahun terakhir jumlah pencarian di Google terus meningkat. Namun, jumlah zero-click searches juga ikut naik. Bahkan di tahun 2020, jumlah zero-click searches menjadi yang terbesar.

Salah satu kemungkinannya adalah selama pandemi, banyak orang beralih dari laptop ke smartphone mereka, di mana persentase zero-click searches sangat besar di perangkat mobile.

Baca juga: Inilah yang Banyak Di-googling Orang Indonesia Saat Pandemi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com