Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2021, 16:45 WIB
Conney Stephanie,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - LG resmi mengumumkan akan menutup bisnis ponselnya. Penutupan ini menurut LG, telah disetujui oleh dewan direksi. LG mengatakan, proses penutupan operasional bisnis ponselnya akan rampung pada 31 Juli 2021.

"Penutupan akan selesai pada 31 Juli 2021, meskipun, stok beberapa model masih akan tersedia setelah tanggal tersebut," tulis LG dalam sebuah pernyataan.

Melalui keterangan resmi, setelah menutup bisnis ponsel LG akan fokus pada pengembangan beberapa unit bisnis lainnya seperti komponen kendaraan listrik, perangkat pintar, teknologi robotics, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan, AI), serta platform lain di berbagai lini.

Baca juga: LG Resmi Tutup Bisnis Ponselnya

Sampai saat ini, LG sendiri tercatat memiliki beberapa produk teknologi seperti salah satunya kecerdasan buatan (AI) yang di-branding dengan label ThinQ.

Dalam mengembangkan ThinQ, LG bekerja sama dengan dua raksasa teknologi dunia, Google (Assistant) dan Amazon (Alexa). Dengan teknologi ini, peralatan elektronik rumah tangga yang terhubung ke internet bisa dikontrol melalui aplikasi.

Selain itu, LG juga merambah bisnis komponen kendaraan dengan menggandeng Magna International Inc, yakni perusahaan manufaktur otomotif asal Amerika Serikat (AS).

Melalui kemitraan ini, keahlian LG dalam pengembangan teknologi akan berkontribusi besar dalam menelurkan inovasi berkelanjutan di industri otomotif.

"LG Electronics dapat memposisikan dirinya sebagai penyedia solusi komponen kendaraan listrik, meningkatkan daya tariknya khususnya bagi raksasa teknologi seperti Apple, dan juga bagi perusahaan otomotif yang ingin menciptakan produk mobil listrik (smart car)," kata Kevin Kim, analis Bloomberg Intelligence.

Dengan demikian, LG bisa lebih maksimal dalam mengembangkan teknologi maupun produk lain yang dianggap berpotensi di masa depan, selain dari smartphone.

Sebagai informasi, vendor asal Korea Selatan itu memutuskan untuk menutup bisnis smartphone setelah merugi selama beberapa tahun berturut-turut. Total kerugiannya mencapai 4,5 miliar Dollar AS (sekitar Rp 65,3 triliun).

Persaingan ketat di industri smartphone juga disebut salah satu alasan LG dalam mengambil keputusan tersebut.

Apalagi, smartphone global juga didominasi oleh vendor-vendor asal China yang menjadi pesaing terberat LG selama ini.

Dibanding dengan rival satu negara yaitu Samsung, ponsel high-end buatan LG bisa dibilang sulit bersaing di pasaran. Sementara, untuk kategori ponsel murah, LG kalah bersaing dengan beberapa vendor asal China.

Baca juga: LG Tutup Bisnis Ponsel, Bagaimana Nasib Smartphone yang Ada di Pasar?

Sebelumnya, LG berharap bahwa bisnis smartphone mereka akan bangkit dan lebih menguntungkan pada 2021. Beberapa kali, LG mencoba menarik perhatian pasar dengan merilis beberapa model, mulai dari G7, V40, G8, hingga V50 di pasar smartphone dunia.

Akan tetapi, upaya tersebut belum mencapai hasil memuaskan. Begitu pula dengan LG Red Velvet dan LG Wing yang baru diperkenalkan beberapa waktu belakang, masih belum mendapat sambutan positif.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Senin (5/4/2021), LG turut menghentikan pengembangan ponsel layar lipat miliknya, dan menunda seluruh rencana peluncuran ponsel baru di paruh pertama 2021.

Hingga kini, belum diketahui bagaimana nasib para karyawan maupun status mereka di perusahaan setelah LG menutup bisnis ponselnya secara menyeluruh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com