Situs Tanya Jawab Yahoo Answers Akan Ditutup Awal Mei

KOMPAS.com - Situs tanya jawab Yahoo Answer bakal disetop pada 4 Mei mendatang. Pengumuman ini disampaikan Yahoo dalam sebuah banner di situs answers.yahoo.com.

Menurut sebuah surat yang dikirimkan pada sejumlah pengguna Yahoo Answer, penutupan layanan ini dilatarbelakangi oleh merosotnya popularitas platform tersebut.

"Yahoo Answer kini tak sepopuler dulu karena kebutuhan pengguna kami telah berubah. Untuk itu, kami telah memutuskan untuk mengalihkan tenaga dan sumber daya kami dari Yahoo Answers untuk fokus pada produk lain," kata Yahoo.

Baca juga: Ini Dia Smartphone Pertama Yahoo, Harga Rp 700.000-an

Saat ini pengguna masih bisa mengakses Yahoo Answer dan mengunggah pertanyaan, sekaligus menjawab pertanyaan dari pengguna lain di platform tersebut. Namun, hal itu tak akan bisa dilakukan lagi pada 20 April mendatang.

Kemudian, pada 4 Mei, pengguna tak bisa lagi melihat pertanyaan dan jawaban di situs Yahoo Answer. Sebab, situsnya akan ditutup dan dialihkan (redirect) ke laman utama Yahoo.

Pengguna yang ingin mengunduh data pertanyaan dan jawaban mereka bisa melakukannya melalui tautan berikut. Pengguna diberikan kesempatan untuk mengunduh data tersebut hingga 30 Juni mendatang. Setelah itu, segala data terkait Yahoo Answer akan dihapus.

Yahoo Answers dikenal sebagai tempat bagi pengguna intrernet yang ingin mencari jawaban atas suatu hal dengan bertanya ke orang lain. 

Situs berusia 16 tahun  ini pertama kali hadir pada 2005.  Kehadiran situs tanya jawab lain macam Quora dan forum online seperti Reddit membuat pamornya belakangan menurun.

Baca juga: Yahoo Groups Ditutup 15 Desember, Bagaimana Nasib Pengguna E-mail Yahoo?

Berdarkan situs SimilarWeb pada Februari lalu, Yahoo Answer hanya mencatat sekitar 90 juta visits, sementara Quora mendapatkan 504 juta kunjungan di bulan yang sama, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PCMagazine, Selasa (6/4/2021).

Selain banyak situs serupa, ada juga laporan yang mengklaim penutupan Yahoo Answers ini berakar dari banyaknya pengguna yang melontarkan pendapat soal isu politik yang tidak dimoderasi dan dinilai bisa memicu keributan.