Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huawei Bikin Mobil Listrik Pesaing Tesla

Kompas.com - 15/04/2021, 18:07 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Gizmochina

KOMPAS.com - Bisnis smartphone Huawei memang tengah lesu karena blacklist oleh Amerika Serikat. Total pengiriman ponsel Huawei di pasar global pun anjlok pada kuartal IV-2020, menurut data IDC.

Saat bisnis smartphone-nya lesu, Huawei agaknya mencari peluang baru untuk melebarkan bisnisnya di luar bisnis smartphone. Kini, vendor smartphone asal China itu memantapkan diri untuk masuk ke industri mobil listrik.

Huawei dilaporkan akan menginvestasikan dana sekitar satu miliar dollar AS (kira-kira Rp 14,5 triliun) untuk mengembangkan kendaraan listrik dan teknologi self-driving.

"Kami akan menginvestasikan lebih dari 1 miliar dollar AS dalam pengembangan komponen mobil tahun ini," ungkap Chairman Huawei, Eric Xu.

Potensi pangsa pasar mobil di China agaknya menjadi salah satu hal yang mendorong Huawei akhirnya ikut terjun mengembangkan bisnis otomotif.

Baca juga: Mobil Tesla Sekarang Bisa Dibeli dengan Bitcoin

Menurut Xu, ada 30 juta mobil yang terjual di China setiap tahunnya dan jumlah ini terus bertambah.

"Bahkan jika kami tidak memanfaatkan pasar di luar China, jika kami dapat memperoleh rata-rata 10.000 yuan dari setiap mobil yang dijual di China, itu sudah menjadi bisnis yang sangat besar untuk Huawei," kata Xu.

Huawei juga mengonfirmasi akan menjalin kemitraan dengan tiga produsen mobil untuk mewujudkan bisnis mobil listrik tersebut.

Adapun tiga produsen tersebut ialah BAIC Group, Chongqing Changan Automobile Co, dan Guangzhou Automobile Group Co.

Xu turut mengatakan, nantinya, mobil listrik yang diluncurkan dari hasil kemitraan ini akan membawa nama Huawei sebagai sub-mereknya.

Selain itu, untuk teknologi self-driving, Huawei mengklaim bahwa teknologi perusahaannya sudah melampaui teknologi yang ada pada mobil listrik pabrikan Tesla.

Baca juga: Pemerintah China Larang Pegawai Negeri dan Militer Pakai Mobil Tesla

Misalnya dari sisi kecepatan. Huawei mengklaim mobil listrik yang menggunakan teknologi self-driving milik perusahaan bisa melaju hingga lebih dari 1.000 km tanpa bantuan manusia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizmoChina, Kamis (15/4/2021).

Vendor smartphone bikin mobil

Bukan hanya Huawei, vendor smartphone Xiaomi dan Apple juga lebih dahulu mengumumkan kesiapannya masuk ke industri mobil listrik.

Pada akhir Maret lalu, Xiaomi juga telah telah menargetkan investasi ebesar 10 miliar Yuan atau sekitar Rp 22 triliun (kurs Rp 2.000) untuk anak perusahaan barunya yang mengembangkan mobil listrik pintar.

Menurut rumor, mobil listrik Xiaomi kemungkinan akan diperkenalkan sekitar 2023 mendatang. Nantinya, mobil listrik tersebut akan terhubung dengan perangkat ekosistem Xiaomi lainnya.

Baca juga: Xiaomi Investasi Rp 22 Triliun untuk Mobil Listrik Pintar

Sedangkan Apple sudah lebih dahulu diketahui berencana merilis mobil otonomnya sendiri pada tahun 2024 mendatang.

Desas-desus terkait pengembangan mobil otonom Apple sejatinya sudah terdengar lama. Inisiasi awal proyek ini yang disebut Project Titan, dimulai sejak 2014. Kini industri menyebut mobil otonom itu dengan Apple Car, walau nama tersebut belum resmi.

Dengan masuknya Huawei, Xiaomi, dan Apple ke bisnis mobil pintar, bisa dipastikan bahwa ketiganya akan menjadi pesaing baru perusahaan mobil listrik arahan Elon Musk, Tesla.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Gizmochina


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com