Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pandemi pada Industri Game, Produktivitas Turun hingga Tunda Peluncuran Game Baru

Kompas.com - 23/04/2021, 13:15 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah. Untuk melepas penat, bermain game kerap menjadi solusi.

Hal ini membuat tren bermain game meningkat selama pandemi. Data dari riset Statista menunjukkan ada peningkatan jumlah unduhan game, bahkan diprediksi akan meningkat lebih dari 20 persen pada 2025 mendatang.

Meski demikian, hal ini justru berbanding terbalik dengan produktivitas pengembang game di Indonesia.

Dalam laporan bertajuk "Peta Ekosistem Industri Game 2020", diketahui bahwa 57 persen dari 80 perusahaan game lokal yang disurvei mengatakan bahwa produktivitas karyawan menurun sejak pandemi.

Baca juga: Perusahaan Induk TikTok Akuisisi Pengembang Game Mobile Legends

Selain produktivitas, masalah komunikasi juga menjadi salah satu hambatan walau bisa dilakukan secara virtual. Pasalnya, para pengembang butuh proses komunikasi yang intensif untuk berkoordinasi dalam membuat sebuah game dan hal tersebut sulit diakomodasi.

"Persoalan yang muncul adalah dalam pengelolaan produksi game yang belum selesai karena kebijakan pembatasan di berbagai daerah di Indonesia," tulis laporan tersebut.

Tak ketinggalan, kegiatan pemasaran pun tidak bisa dilakukan dari jarak jauh sehingga turut menghambat produktivitas. Kedua kendala tersebut dialami oleh hampir dari setengah total responden penelitian.

Selain itu, infrastuktur yang kurang memadai untuk menunjang karyawan bekerja dari rumah (work from home/WFH) juga dianggap sebagai tantangan tersendiri oleh sekitar 41 persen perusahaan game lokal.

Meski demikian, dari penelitian yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Asosiasi Game Indonesia (AGI), sebagian besar pengembang game mengalami kenaikan revenue saat pandemi ini.

Dampak pandemi Covid-19 terhadap pengembang game.Kominfo Dampak pandemi Covid-19 terhadap pengembang game.
Kebijakan baru untuk adaptasi

Berbagai tantangan tersebut sejatinya muncul karena para pengembang game Tanah Air turut beradaptasi dan membuat sejumlah kebijakan baru.

Menerapkan WFH menjadi kebijakan yang paling banyak diadopsi oleh perusahaan game lokal dengan persentase 69,6 persen.

Baca juga: Epic Games Caplok Studio Pengembang Game Fall Guys

Selain WFH, memundurkan jadwal rilis game yang sudah ditentukan, menunda update game, dan memperpanjang waktu produksi juga menjadi strategi yang dilakukan oleh 39,1, 30,4, dan 29 persen perusahaan game Indonesia yang disurvei.

Kendati diwarnai berbagai tantangan, sebanyak 36 persen perusahaan game justru mengaku pendapatannya naik berkat Covid-19, sementara 33 persen turun dan 31 persen lainnya tidak mengalami penurunan atau peningkatan pendapatan.

Bagi yang mengalami kenaikan, pendapatanya diklaim meningkat sekitar 70,5 persen selama pandemi.

Sebaliknya, perusahaan yang mengalami penurunan mencatat adanya pengurangan pendapatan sebanyak 57,6 persen dibanding biasanya.

Sebagai informasi, riset terbaru yang tertuang dalam buku digital "Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2020" ini melibatkan 80 responden yang terdiri dari pengembang dan penerbit game dengan skala bisnis kecil hingga besar.

Riset ini sendiri digelar pada 31 Juli - 11 September 2020 lalu dan memaparkan kondisi industri game di Indonesia di tahun lalu, lengkap dengan berbagai kendala yang dialami oleh para developer di tahun tersebut. Riset lengkapnya bisa disimak di tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com