Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Luncurkan 5G, Tidak Sekadar Punya 2300 MHz

Kompas.com - 11/06/2021, 12:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

UPAYA Telkomsel menancapkan bendera pertama pada 27 Mei 2021, sebagai penyelenggara layanan generasi kelima (5G) sangat patut diacungi jempol walau dengan kelengkapan yang belum maksimal.

Tidak ada satu pun operator telko Tanah Air yang bisa menyamainya. Indosat sekalipun, meski anggota Grup Ooredoo Qatar itu sudah sempat mengumumkan rencana untuk menjadi operator 5G pertama.

Indosat sendiri baru mengajukan permohonan mendapat SKLO (Surat Keterangan Laik Operasi) 5G pada 3 atau 4 Juni lalu.

Juga Smartfren, yang sama-sama memiliki spektrum 2300 MHz seperti Telkomsel. Bisa dimaklumi Telkomsel belum maksimal, karena baru bisa menggunakan rentang 30 MHz di spektrum 2300 MHz miliknya, karena yang 20 MHz hasil menang lelang secara adminsitratif belum dikuasainya.

Baca juga: Heboh Teknologi 5G, Berikut Ragam Inovasi Smartphone Flagship untuk Menyambut Era 5G

Pemilikan spektrum selebar 50 MHz belumlah optimal untuk membuka layanan 5G, sehingga target 100X kecepatan 4G LTE, up to 10 Gbps sulit tercapai.

Kita pun bisa maklum kalau capaian dari uji coba di beberapa tempat “hanya” 600 Mbps dan nyaris 800 Mbps. Juga latensi (waktu yang dibutuhkan dari asal sampai tujuan) belum sampai satu milidetik, tapi sudah jauh dari lima milidetik seperti dicapai 4G.

Untuk menjalankan layanan 5G, teoretis operator harus punya 100 MHz di milimeterband, gelombang pendek antara 2,3 GHz sampai 26 GHz dan 28 GHz, yang konon akan dibuka pemerintah bersamaan dengan pelepasan spektrum 700 Mhz ex-TV analog.

Sementara spektrum 2,3 Ghz tidak begitu disukai karena ekosistemnya, yang antara lain berupa radio dan gadgetnya, tidak banyak diproduksi vendor teknologi.

Industri lebih menyukai spektrum 26 MHz dan 28 GHz, sampai 35 GHz dan seterusnya untuk membuka layanan 5G, karena frekuensi yang tersedia sekitaran 1.000 MHz per spektrum, sehingga jika pun ada 10 operator yang meminta, masing-masing 100 MHz masih bisa.

“Untung” kita hanya punya enam operator: Telkomsel, Indosat, Xl Axiata, Hutchison 3, Smartfren dan Net-1 (Sampurna Telecom).

Dari enam operator itu, paling banyak spektrumnya adalah Telkomsel dengan 155 MHz, lalu Indosat Ooredoo dengan 95 MHz, XL Axiata 90 MHz, Smartfren 62 MHz, 3 selebar 50 MHz dan Net-1 selebar 15 MHz. Yang paling sulit berinovasi adalah Net-1 yang menggunakan frekuensi tidak umum, 450 MHz.

Baca juga: Orang Indonesia Mulai Banyak Cari Ponsel 5G Murah di Google

Benar Telkomsel punya frekuensi di atas 100 MHz, namun mereka harus pikir panjang untuk memanfaatkan 100 MHz di antaranya hanya sekadar memberi layanan 5G secara optimal.

Hal yang pertama, tiap spektrumnya – 900 MHz, 1800 MHz dan 2300 MHz – sudah dipadati oleh 168 juta pelanggannya dengan 30 persen lebih pelanggan 2G, yang meski tiap pelanggan hanya menyetor “recehan”, tapi kali 50 jutaan.

Kemudian yang kedua, untuk urusan 5G, uji coba di lapangan tidak memungkinkan diterapkannya rekayasa CA (carrier aggregation – menggabungkan dua atau lebih spektrum) untuk mendapat output kecepatan lebih tinggi.

CA di teknologi 4G LTE bisa memuntahkan kecepatan sampai 150 Mbps, bahkan dilaporkan 300 Mbps, tetapi men-CA-kan teknologi 5G, hasilnya yang keluar adalah semprotan 4G LTE juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com