Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajib Kerja 2 Hari di Kantor, Ini Reaksi "Keras" Karyawan Apple

Kompas.com - 21/07/2021, 15:35 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber 9to5mac

KOMPAS.com - Apple telah mengumumkan kepada para pegawainya bahwa mulai September mendatang, mereka diwajibkan kembali masuk kantor setelah setahun WFH karena pandemi Covid-19.

Apple akan menerapkan pola kerja dengan skema hybrid, di mana dalam lima hari kerja, karyawan harus kerja dari kantor selama tiga hari dan dua hari bekerja di luar kantor atau lokasi lain.

Kebijakan itu dibuat seiring program vaksinasi yang mulai digalakkan pemerintah di beberapa negara yang juga melonggarkan karantina wilayah. Namun, tidak semua karyawan Apple menyetujui pola kerja 3-2 dan melayangkan protes ke Apple.

Mereka meminta agar perusahaan tetap mengizinkan karyawan bekerja dari luar kantor sepenuhnya. Menurut laporan The Verge, permintaan itu ditolak Apple.

Baca juga: Xiaomi Gusur Apple dan Tempel Ketat Samsung

Mendapati tuntutannya ditolak, karyawan Apple pun mengancam keluar dari perusahaan publik bernilai tertinggi di dunia itu, apabila Apple tidak mengubah keputusannya.

Informasi itu didapatkan dari sebuah kanal grup Slack yang beranggotakan 6.000 karyawan. Dalam grup tersebut, 10 orang mengaku mengundurkan diri karena kebijakan hybrid atau mereka mengenal seseorang yang mundur dengan alasan tersebut.

Berdasarkan survei tentang kerja jarak jauh yang beredar di kalangan pegawai bulan Juni lalu, mengungkap bahwa hampir 90 persen karyawan sepakat bahwa fleksibilitas kerja penting bagi mereka.

Sebanyak 58,5 responden "sangat setuju" dengan pernyataan bahwa mereka "khawatir jika banyak kolega keluar karena kurangnya fleksibilitas kerja dari luar kantor".

Sementara itu, 36,7 persen responden menjawab kemungkinan mereka keluar dari perusahaan karena kurangnya fleksibilitas kerja. Sebagai informasi, survei tersebut diisi oleh 1.735 karyawan.

Bulan lalu, para karyawan juga mengirimkan surat kepada CEO Apple, Tim Cook, agar mengevaluasi kebijakan hybrid. Namun, pejabat Apple lain, yakni Deirdre O'Brien, Wakil Presiden Ritel Apple merespons permintaan karyawan dengan membuat video.

Baca juga: Apple Disebut Wajibkan Karyawan Pasang Kamera di Badan

Dalam video itu, O'Brien menyoroti pentingnya kolaborasi langsung dan perusahaan tidak berencana mundur dengan pendekatan hybrid. Banyak karyawan menilai bahwa keputusan Apple ini berbeda dengan para perusahaan teknologi besar di Silicon Valley.

Perusahaan lain, seperti Facebook dan Twitter baru-baru ini mengumumkan kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH) secara permanen. Para karyawan pun sesumbar mereka dibanjiri tawaran untuk pindah ke perusahaan teknologi lain.

Beberapa karyawan yang saat ini mendapat akomodasi khusus sesuai Undang-undang Penyandang Disabilitas Amerika, diperbolehkan bekerja dari rumah. Namun, akomodasi mereka akan dihentikan jika kebijakan bekerja dari kantor kembali berlaku.

Apple memberi karyawan waktu 30 hari untuk mencari pekerjaan baru apabila tidak menyetujui pemberhentian akomodasi. Apple juga meminta karyawan mengajukan rekam medis untuk menentukan apakah karyawan diperbolehkan kerja dari rumah atau tidak.

Bagi sebagian karyawan, kebijakan ini disebut kurang mengenakan. Dirangkum KompasTekno dari 9to5Mac, Rabu (21/7/2021), Apple belum memberikan tanggapan tentang kabar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber 9to5mac


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com