Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggilan Suara dan Video di Facebook Messenger Sudah Tidak Bisa Disadap

Kompas.com - 14/08/2021, 12:13 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Facebook akhirnya mengumumkan opsi enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encryption, E2EE) untuk mengamankan panggilan suara dan video di Facebook Messenger.

Sebelumnya, lapisan keamanan enkripsi ujung-ke-ujung di Facebook Messenger hanya terbatas untuk melindungi pesan di fitur "secret conversation" (percakapan rahasia) saja.

"Hari ini, kami meluncurkan opsi untuk membuat video dan voice call terenkripsi dari ujung-ke-ujung di Messenger," tulis Ruth Kricheli, selaku Direktur Manajemen Produk di Facebook Messenger.

Dengan adanya opsi enkripsi ujung-ke-ujung ini, panggilan suara dan video pengguna di Facebook Messenger menjadi aman dan tidak dapat disadap oleh pihak manapun, termasuk Facebook itu sendiri.

Perlu dicatat, Facebook menggulirkan perlindung E2EE ini sebagai opsi, bukan sebagai pengaturan default.

Karena masih berupa pilihan, ini mengindikasikan bahwa fitur enkripsi ujung-ke-ujung di voice dan video call Facebook Messenger kemungkinan harus diaktifkan secara manual oleh pengguna.

Kendati demikian, Facebook tidak memberikan detail langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur enkripsi ujung-ke-ujung di voice dan video call Facebook Messenger.

Yang jelas, Facebook mengatakan, keputusan menyertakan pilihan lapisan keamanan enkripsi ujung-ke-ujung pada video dan voice call di Facebook Messenger ini, tak lepas dari adanya lonjakan penggunaan dua fitur tersebut.

Menurut Facebook, selama 2020, ada lebih dari 150 juta panggilan video dan audio dalam sehari di Facebook Messenger.

"Untuk itu kami memperkenalkan panggilan ke mode obrolan ini sehingga Anda dapat mengamankan panggilan audio dan video Anda dengan teknologi yang sama (E2EE) ini, jika Anda mau," tulis Kricheli, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman Messenger News Facebook, Sabtu (14/8/2021).

Tampilan antarmuka video call di Facebook Messenger yang telah dilindungi oleh enkripsi ujung-ke-ujung.Facebook Tampilan antarmuka video call di Facebook Messenger yang telah dilindungi oleh enkripsi ujung-ke-ujung.
Di samping itu, Facebook juga mengumumkan akan melakukan uji coba end-to-end encryption untuk melindungi pesan yang ada di Group Messenger dan Direct Message (DM) Instagram dalam waktu dekat.

Baca juga: Cara Aktifkan Verifikasi 2 Langkah untuk Cegah Akun WhatsApp Dibajak

Tidak akan dilindungi E2EE secara default hingga 2022

Facebook Inc, yang menaungi media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp, agaknya memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam menyediakan enkripsi ujung-ke-ujung pada layanannya.

Pasalnya, percakapan di platform pesan instan WhatsApp sudah sejak lama dilindungi oleh E2EE secara default. Hal ini berbeda dengan percakapan yang terjadi di DM Instagram dan Messenger yang belum dienkripsi secara default.

Memang sebelumnya, Facebook telah mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa mengamankan percakapan pengguna di layanan Facebook Messenger dan DM Instagram dengan enkripsi ujung-ke-ujung sepenuhnya, hingga 2022 mendatang.

Tidak dijelaskan alasan pastinya. Namun, dalam sebuah posting di blog resminya pada April lalu, Facebook mengatakan E2EE merupakan proyek jangka panjang perusahaan.

Baca juga: Cara Mematikan Tanda Read di WhatsApp, Facebook Messenger, dan iMessage

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Setelah 48 Tahun, Prosesor Game Legendaris Zilog Z80 Akhirnya Pamit

Hardware
Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Black Shark Umumkan Smartwatch Tangguh GS3, Punya Bodi Metalik dan Kokoh

Gadget
Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia

Starlink Gandeng Provider Internet di Indonesia

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com