Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Microsoft Ungkap Cerita di Balik Gagalnya Upaya Akuisisi TikTok

Kompas.com - 29/09/2021, 08:36 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Tahun lalu, Mantan Presiden Donald Trump meminta agar TikTok segera diakuisisi perusahaan AS. Jika tidak Trump akan memblokir TikTok lantaran disebut mengancam keamanan nasional AS.

Ada dua perusahaan potensial yang digadang ingin mengakuisisi TikTok saat itu, yakni Microsoft dan Oracle. Namun, Microsoft gagal membeli TikTok. TikTok akhirnya memilih Oracle, meskipun proses akuisisinya tak jelas hingga saat ini.

CEO Microsoft, Satya Nadella pun curhat tentang upaya akuisisi TikTok tahun lalu. Menurut dia, keseluruhan proses pendekatan hingga akuisisi yang gagal itu terasa ganjil.

Baca juga: Trump Beri Waktu 45 Hari bagi TikTok dan WeChat Serahkan Bisnis ke AS

"(Itu) hal teraneh yang pernah saya kerjakan," aku Nadella. Dia mengaku sempat "agak tertarik" ketika TikTok mendekati perusahaannya.

Menurut Nadella, TikTok adalah produk yang menarik dan cocok dengan Microsoft karena merupakan platform sosial berbasis komputasi awan yang menggunakan AI.

"TikTok yang datang ke kami, bukan kami yang mendekati TikTok," ungkap Nadella. "TikTok terperangkap di antara banyak isu yang mereka alami di dua Ibu Kota, dan mereka ingin bekerja sama," imbuhnya, dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (29/9/2021).

Sedikit kilas balik, saat itu Trump memberikan batas waktu bagi TikTok agar segera diakuisisi perusahaan AS sebelum tanggal 15 September. Jika tidak, Trump akan menutup TikTok.

Sehari sebelum jatuh tempo, pinangan Microsoft ditolak, TikTok justru jatuh ke tangan Oracle. Microsoft pun mengungumkan pengunduran dirinya dari proses akuisisi TikTok. Meskipun sudah ada kesepakatan, sampai hari ini, akuisisi TikTok oleh Oracle masih menggantung.

Baca juga: TikTok Dikabarkan Jatuh ke Tangan Oracle, Pinangan Microsoft Ditolak

Kesepakatan awal yang diumumkan adalah pembentukan perusahan baru bernama TikTok Global, yang akan dikendalikan sepenuhnya oleh Oracle dan Walmart. Trump kemudian memberikan waktu 45 hari untuk finalisasi penjualan TikTok oleh ByteDance.

Namun, setelah 45 hari kesepakatan penjualan tak kunjung difinalisasi, sementara pemerintahan Trump saat itu tidak memberikan kejelasan mengenai nasib TikTok di AS.

Nasib akuisisi TikTok "digantung" hingga pemerintahan AS berganti ke Joe Biden. Kabar terbaru menyebut kesepakatan antara Oracel dan TikTok ditahan secara permanen setelah sebelumnya "ditangguhkan tanpa batas waktu".

"(Mantan) Presiden Trump memiliki sudut pandang tertentu tentang apa yang coba dia lakukan untuk sampai ke sana lalu turun begitu saja," kata Nadella.

Baca juga: TikTok Batal Dijual ke Microsoft karena Bos ByteDance Tersinggung?

Nadella mengatakan, ada satu momen ketika dia merasa pemerintah AS memiliki serangkaian persyaratan tertentu, tapi menghilang begitu saja. Ia mengaku tidak lagi mengikuti apa yang terjadi setelah pengumuman kesepakatan Oracle dan TikTok.

Ketika ditanya apakah dia berminat meminang TikTok lagi jika kembali ke meja kesepakatan, Nadella menjawab dengan tegas. "Tidak. Saat ini, saya bahagia dengan apa yang saya miliki," kata Nadella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com