Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Merger Telko Menguntungkan Semua

Kompas.com - 09/10/2021, 12:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pemerintah sudah menyetujui terjadinya merger antara Indosat Ooredoo dengan Hutchison Tri Indonesia (3). Namun, kata Menkominfo Johnny G Plate, soal evaluasi, memang masih dalam pembahasan di Kementerian Kominfo.

Intinya pemerintah juga setuju, bahkan mendorong terjadinya konsolidasi, apakah itu berupa merger atau akuisisi.

Kini dari enam operator, Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Tri, Smartfren dan Net1, dengan merger tinggal lima, itu pun yang terakhir tadi sudah agak sulit bernapas.

Proses konsolidasi semestinya masih berlanjut, “diperas” lagi menjadi tiga atau setidaknya empat operator. Peluang masih banyak, XL Axiata bisa merger dengan Smartfren, Smartfren masuk ke Indosat Ooredoo Hutchison, atau bahkan XL Axiata dengan Telkomsel, seperti pernah disarankan oleh pengamat telekomunikasi, Kamilov Sagala.

Ketiga operator papan atas tadi punya kelebihan masing-masing, walau Telkomsel diakui sudah memberikan lebih dari apa yang operator lakukan bagi pelanggannya. Telkomsel sudah menjadi operator digital yang siap memberi apa pun layanan digital yang diminta pelanggan, modal tidak masalah, baik modal finansial maupun modal pelanggan, 169,1 juta.

Jaringan Telkomsel ada di semua wilayah, sampai ke pedesaan terpencil, bahkan juga merambah wilayah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal) di seluruh Nusantara. Tetapi kalau ini kejadian, tampaknya Telkomsel akan lebih bersifat pasif, sebab ia sudah punya apa pun yang dibutuhkan sebuah operator.

XL Axiata punya jaringan luas, yang menggunakan teknologi anyar yang hemat capex (capital expenditure – biaya modal), punya layanan konvergensi – menggabungkan layanan telekomunikasi dengan internet dan hiburan – lewat XL Home.

SDM mereka, 1.600-an orang melayani 56 juta pelanggan, 2 dari 6 direksi adalah kaum hawa, dan menguasai 103.000 km serat optik, menggabungkan ribuan BTS dan lebih dari 6.000 menara kosong, mereka jual.

Dijamin UU Cipta Kerja

Smartfren tidak kalah. Modal mereka dari Kelompok Sinarmas menjadi dukungan kuat untuk Smartfren melakukan ekspansi. Sekarang masa ekspansi sedang gencar dilakukan, walau karena itu Smartfren masih rugi dalam laporan keuangannya.

Namun jadi catatan, kalau mau merger atau akuisisi, ya harus dilakukan secepatnya, karena konsolidasi saat ini sangat berbeda dengan masa XL Axiata mengakuisisi Axis, yang salah momentumnya.

Regulasi menyangkut konsolidasi didukung UU Cipta Kerja, UU no 11 tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah (PP) No 46 tahun 2021 tentang Postelsiar.

Ketakutan akan diambilnya spektrum frekuensi tidak akan terjadi, bahkan juga jika lebar spektrum yang dimilik operator hasil merger masih tidak imbang dengan spektrum milik Telkomsel yang pelanggannya yang 1,5 kali jumlah pelanggan Indosat + Tri.

Kelak bisa saja terjadi spektrum menjadi tidak relevan untuk dikhawatirkan, karena kedua operator merger saat ini juga gencar berekspansi, bisa signifikan berefek kepada jumlah pelanggan.

Ambil saja pelanggan Tri, yang 90 persen adalah pemuda, mahasiswa, kalangan milenial. Ketika pelanggan Tri bisa menerima telepon di NTT, Maluku, atau Papua yang di sana juga banyak milenial, pelajar dan mahasiswa, bukan tidak mungkin jumlah pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) naik mendekati Telkomsel, tidak hanya 104 juta .

Menjadi catatan juga bagi IOH, mencontoh apa yang diberikan Tri kepada pelanggannya sehingga lebih 44 juta pelanggannya setia, perlu menambahkan segmen milenial di segmen-segmen pelanggan mereka. Tidak cukup hanya memasukkan (ex-)-pelanggan Tri ke dalam segmen Indosat IM-3, yang sebetulnya masih agak borjuis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com