Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Identitas BlackBerry

Kompas.com - 05/01/2022, 20:04 WIB
Zulfikar Hardiansyah,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - BlackBerry secara resmi menutup atau menghentikan dukungan layanan sistem operasinya, Blackberry OS. Dengan kata lain, kini ponsel BlackBerry OS tidak mendapat pembaruan sistem operasi lagi.

Bagi Anda yang sudah munggunakan ponsel pintar ini di sekitar tahun 2011 hingga 2013, mungkin tidak asing lagi dengan BlackBerry.

Lewat layanan perpesanan instan BBM (BlackBerry Messanger) yang eksklusif ada di ponsel ini, menjadikan daya tarik tersendiri bagi sebagian besar pengguna ponsel di Indonesia saat itu.

Namun kepopuleran ponsel BlackBerry kian meredup, seiring dengan inovasi yang dibuat oleh vendor-vendor ponsel pesaing, seperti Apple dengan iPhone-nya, dan vendor-vendor ponsel Android.

Baca juga: Selamat Tinggal BlackBerry OS dan Ponsel BlackBerry Lawas

Meski BlackBerry berupaya mengejar ketertinggalan mereka, seperti menghadirkan layanan BBM di Android dan iPhone, bahkan hingga mengadopsi OS Android di ponselnya, namun nyatanya upaya itu belum cukup untuk mengembalikan ketenarannya..

Kini, dengan dihentikannya dukungan BlackBerry OS, BlackBerry seakan tidak memiliki lagi kekhasan pada ponselnya.

BlackBerry yang pada periode 2001-2007 sempat menguasai pasar ponsel, kini seolah tersengal-sengal untuk melangsungkan hidupnya.

Berawal dari Pager

Sebelum berganti nama menjadi BlackBerry Limited pada 2013, BlackBerry merupakan perangkat yang diproduksi oleh perusahaan asal Kanada dengan nama Research In Motion (RIM) sejak tahun 1998.

Mengapa disebut perangkat, karena awal mula produksi BlackBerry tidak langsung berbentuk ponsel, melainkan pager, perangkat kecil yang digunakan untuk berkirim pesan atau e-mail dan belum bisa digunakan untuk telepon.

Pada tahun 1998, RIM merilis RIM 950 yang bisa digunakan untuk berkirim dan menerima e-mail. RIM 950 diproduksi dalam dua edisi, yang pertama khusus untuk korporat dan kedua untuk umum.

Pager RIM 950 edisi untuk korporat atau disebut RIM 950 Exchange Edition, hanya bisa terhubung dengan alamat e-mail korporat menggunakan Microsoft Exchange.

Perangkat pager RIM 950 dari BlackBerry.Wikimedia Perangkat pager RIM 950 dari BlackBerry.

Sedangkan, RIM 950 edisi untuk umum atau RIM 950 Internet Edition, bisa terhubung dengan alamat e-mail umum menggunakan layanan internet, dikutip KompasTekno dari The Gadgeteer, Rabu (5/01/2022).

Kemudian, RIM juga memproduksi pager RIM 957 dengan desain sudah seperti ponsel BlackBerry yang sangat populer dengan menggunakan tombol fisik QWERTY. RIM 957 juga dinilai sebagai pencetus antarmuka ponsel BlackBerry.

Baca juga: iPhone Pakai Teknologi Pager, Apple Didenda

Meski desainnya sudah terlihat seperti ponsel, namun RIM 957 masih dikategorikan sebagai pager, karena belum mendukung layanan telepon.

Produksi pager ini terus berlanjut dan berhenti pada tahun 2002 dengan diluncurkannya ponsel BlackBerry 5810. Perangkat ini sudah mendukung fitur SMS dan telepon.

Namun, RIM belum menanamkan mikrofon dan speaker di seri 5810. Jadi, apabila pengguna ingin melakukan panggilan telepon melalui 5810, mereka harus menggunakan headset.

Setelah ponsel ini meluncur, RIM terus mengembangkan inovasi teknologi ponselnya seperti penggunaan tombol navigasi trackball, trackpad, hingga touchscreen.

Sukses BlackBerry di pasar ponsel

RIM bisa dikatakan sukses menjadi pelopor dalam menghadirkan inovasi teknologi pada ponsel. RIM bisa mengintegrasikan fitur e-mail, telepon, SMS, internet dalam satu genggaman melalui BlackBerry.

Dikaitkan pada peningkatan penggunaan ponselnya oleh berbagai kalangan di Kanada, pendapatan RIM tumbuh pesat pada 1999 hingga 2001. Dengan terus berinovasi, RIM juga terus memperluas layanan dari BlackBerry OS ke berbagai penjuru dunia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com