Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Devin Finzer, Co-Founder dan CEO OpenSea yang Jadi Miliarder Berkat NFT

Kompas.com - 24/01/2022, 15:15 WIB
Soffya Ranti,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Aset non-fungible token (NFT) terus populer di kalangan masyarakat. Tidak hanya di Indonesia, NFT bahkan sudah lebih dulu booming di dunia internasional sejak tahun lalu.

Tren NFT rupanya berdampak besar bagi perusahaan pendukung ekosistemnya. Salah satunya loka pasar atau marketplace NFT. Salah satu marketplace NFT yang cukup populer saat ini adalah OpenSea.

Seperti marketplace pada umumnya, OpenSea mempertemukan penjual dan kolektor NFT, di mana mereka bisa saling bertransaksi.

Berkat popularitas NFT yang kian memuncak, nama OpenSea ikut menanjak. Walhasil, pendiri OpenSea ikut ketiban untung.

Baca juga: Ingin Seperti Ghozali Everyday? Berikut Cara Membuat NFT di OpenSea

Salah satu pendiri OpenSea yang juga menjabat sebagai CEO, Devin Finzer digadang sebagai miliarder muda dengan kekayaan yang ditaksir mencapai 2,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 31,5 trilun, menurut estimasi majalah Forbes.

Selain Finzer, rekannya yang juga mendirikan OpenSea, yakni Alex Atallah, juga memiliki nilai kekayaan yang sama. Keduanya dilaporkan memiliki saham OpenSea, masing-masing 18,5 persen.

Profil Devin Finzer

Devin Finzer lahir tahun 1990. Bakat komputasi tampaknya menurun dari orang tuanya. Ibu Finzer adalah seorang fisikawan, sedangkan ayahnya merupakan software engineer.

Dia dibesarkan di San Francisco Bay Area dan menuntut ilmu di Miramonte High School di Orinda, California. Lulus SMA, Finzer melanjutkan pendidikanya di Brown University mengambil Ilmu Komputer dan Matematika.

Di masa perkuliahannya Finzer pernah magang di Wikimedia Foundation, Google Cloud Platform, dan Flipboard sebagai software engineer. Setelah lulus, ia melanjutkan karirnya di Pinterest sebagai software engineer di San Fransisco.

Baca juga: Duo Pendiri OpenSea Jadi Miliarder Baru berkat NFT

Berdasarkan akun LinkedIn miliknya, setelah bergabung di Pinterest, ia menjadi mendirikan dan mengembangkan Eye Chart Pro, sebuah aplikasi untuk pengujian penglihatan.

Tidak cuma itu, ia juga mulai mendirikan startup pertamanya bernama Claimdog yang kemudian di akuisisi oleh Credit Karma.

Hingga kemudian ia dan partnernya Alex Atallah mendirikan sebuah marketplace peer to peer pertama untuk aset berbasis blockchain bernama OpenSea.

Startup yang didirikannya ini pun memiliki berbagai karyawan dari latar belakang perusahaan ternama seperti Facebook, Pinterest, hingga Google.

OpenSea menciptakan dan memperdagangkan berbagai macam NFT baik seni, musik, atau game.

Baca juga: Warganet Indonesia Serbu OpenSea, Jual NFT Foto KTP hingga Makanan Rp 3,8 Miliar

Valuasi OpenSea yang kian meninggi

Bulan Maret 2020 lalu, OpenSea mengeklaim hanya memiliki pengguna aktif sebanyak 4.000 orang dengan nilai transaksi sekitar 1,1 juta dollar AS (Rp 15,7 miliar). Di tahun yang sama, OpenSea mendapat pendanaan sekitar 28.000 dollar AS (Rp 400 juta).

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com