Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vendor Ponsel Rusia Tak Bisa Pakai OS Android

Kompas.com - 28/03/2022, 07:02 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Sejumlah upaya sudah dilakukan Google untuk "menghukum" Rusia atas invasi terhadap Ukraina, mulai dari memblokir iklan dari YouTube hingga yang terbaru memblokir Google News di Rusia.

Kini, laporan terbaru menyebutkan bahwa Google menghapus lisensi sistem operasi Android untuk produsen smartphone asal Federasi Rusia. Kabar ini berasal dari analis kenamaan di Mobile Resarch Group, yaitu Eldar Murtazin.

Melalui channel di Telegram, Murtazin berkata bahwa Google menyetop lisensi Android untuk vendor smartphone dari negara-negara yang tergabung dalam Federasi Rusia.

Baca juga: Setop Jual iPhone di Rusia, Segini Kerugian Apple Per Hari

Saat ini, Murtazin mengatakan, ada beberapa produsen smartphone di Rusia yang memproduksi ponsel Android, meski peminatnya tidak begitu signifikan.

Sistem operasi Android sendiri sebenarnya dirancang agar tersedia secara gratis dan bersifat open-source. Produsen mana pun bisa menggunakan sistem operasi tersebut, tetapi tanpa dilengkapi sejumlah layanan Google, seperti Gmail dan Google Maps.

Praktik ini mirip seperti yang terjadi pada Huawei. Sebab, sanksi dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) Huawei tidak didukung dengan layanan Google, tetapi tetap dapat menawarkan smartphone berbasis sistem operasi Android.

Dengan kata lain, smartphone dari vendor di Rusia tetap dapat berjalan menggunakan sistem operasi Android, tetapi tanpa layanan Google.

Menurut Murtazin, Google Labs mulai memutus proyeknya dengan vendor di Rusia yang mengajukan sertifikasi sejak 23 Maret lalu. Google Labs sendiri adalah pihak dari Google yang akan memberikan sertifikasi atau lisensi Android.

Baca juga: Instagram dan Facebook Diblokir tapi WhatsApp Tidak, Rusia Tidak Berani?

Tanpa lisensi tersebut, produsen smartphone tidak dapat menggunakan sistem operasi Android dengan sempurna.

Murtazin juga menyatakan bahwa dua perusahaan Rusia sudah mendapat penangguhan lisensi smartphone-nya. Namun, ia tidak mengungkap detail tentang perusahaan tersebut.

Saat itu Google Labs beralasan "Undang-undang Ekspor AS melarang penyediaan layanan ke Rusia, ekspor, atau transfer software dan teknologi asal AS ke Rusia". Dengan demikian, mereka tidak dapat memproduksi smartphone dengan dukungan Google Mobile Service (GMS) di Rusia.

Baca juga: 4 Aplikasi yang Bikin HP Android Lemot dan Cara Mengatasinya

Vendor lain ikut terdampak?

Untuk saat ini, keputusan Google untuk menyetop lisensi Android hanya berlaku untuk produsen smartphone asal Rusia atau negara Federasi Rusia.

Namun, Murtazin berkata, ada kemungkinan Google juga melarang vendor smartphone lain untuk menawarkan smartphone Android di negara Beruang Merah tersebut, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizchina, Senin (28/3/2022).

Jika hal tersebut benar-benar berlaku, Murtazin memprediksi adanya pertumbuhan pasar gelap (black market/BM) atau bisa disebut smartphone ilegal di pasar Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GizChina
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com