Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaspersky Masuk Daftar Hitam AS, Ini Sebabnya

Kompas.com - 28/03/2022, 15:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Komisi Perdagangan Federal (FCC) Amerika Serikat resmi memasukkan perusahaan antivirus Kaspersky Lab ke dalam daftar hitam (blacklist) bernama "Covered List".

Di situs resmi FCC, Kaspersky masuk Covered List pada tanggal 25 Maret 2022, setelah dianggap menimbulkan "risiko yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional AS".

Kaspersky Lab sendiri adalah perusahaan keamanan jaringan asal Rusia yang terkenal dengan produk atau teknologi antivirusnya.

Di situs resminya, Kaspersky mengklaim teknologi dan produk perusahannya telah melindungi lebih dari 400 juta pengguna, dan 240.000 perusahaan di seluruh dunia.

Dengan dimasukkannya nama Kaspersky Lab ke daftar hitam Covered List, perusahaan asal Rusia itu dilarang menerima dukungan melalui Dana Layanan Universal dari FCC.

Baca juga: Warga Jerman Diimbau Tidak Instal Antivirus Kaspersky, Ini Sebabnya

Selain itu, perusahaan AS lainnya juga dilarang menggunakan subsidi federal melalui Dana Layanan Universal FCC, untuk membeli produk atau layanan apa pun dari perusahaan Kaspersky.

Selain Kaspersky, FCC juga menambahkan sejumlah perusahaan asal China, seperti China Telecom dan China Mobile International USA ke dalam daftar Covered List pada hari Jumat (25/3/2022).

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan jarigan komunikasi AS terhadap ancaman keamanan nasional.

"Penambahan mereka ke Covered List akan membantu mengamankan jaringan kami dari ancaman yang ditimbulkan oleh entitas yang didukung negara China dan Rusia yang terlibat spionase. Bila tidak, itu akan merugikan AS," kata Ketua FCC Jessica Rosenworcel dalam siaran pers.

Perlu ketahui, daftar "Covered List" ini berbeda dengan daftar "entity list" yang diterapkan oleh Departemen Perdagangan AS, di mana Huawei masuk dalam daftar itu.

Seluruh perusahaan yang masuk dalam daftar entity list, dilarang melakukan transaksi apa pun, termasuk jual-beli komponen dan software dengan perusahaan AS, tanpa persetujuan pemerintah AS.

Baca juga: 7 Tren Baru Serangan Siber di Indonesia Menurut Kaspersky

Sementara daftar Covered List ini hanya melarang perusahaan-perusahaan AS untuk tidak menggunakan Dana Layanan Universal FCC untuk membeli produk atau layanan apa pun dari perusahaan yang ada di dalam daftar.

Gara-gara invasi Rusia?

Ini pertama kalinya pemerintah AS memasukkan nama perusahaan asal Rusia ke dalam daftar hitamnya. Sebelum-sebelumnya, kebanyakan perusahaan yang masuk daftar hitam adalah perusahaan yang berasal dari China.

Pihak Kaspersky sendiri sudah mengetahui soal masalah ini dan mengaku kecewa atas keputusan FCC.

Dalam sebuah keterangan, Kaspersky menilai bahwa keputusan FCC memasukkan persuahaannya ke dalam Covered List itu "dibuat atas dasar politik" sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina. Bukan murni atas pemilian atau evaluasi komprehensif atas integritas produk dan layanan Kaspersky.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Industri Teknologi Global

Halaman:
Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com