Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Elon Musk Beli Twitter: Siasat Borong Saham dan Tolak Jadi Dewan Direksi

Kompas.com - 26/04/2022, 19:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bermula dari hobi nge-tweet, kini miliki perusahaan Twitter sepenuhnya. Itulah Elon Musk. CEO Tesla sekaligus orang terkaya didunia (versi Forbes) itu akhirnya resmi membeli Twitter dengan harga 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun, Selasa (26/4/2022).

Setelah Twitter dibeli Elon Musk, Twitter akan menjadi perusahaan privat, bukan lagi perusahaan publik yang melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Proses akuisisi Twitter oleh Musk ini terbilang cepat. Pasalnya, Musk sendiri baru mengumumkan keinginannya untuk membeli Twitter pada pertengahan bulan ini, atau tepatnya 13 April 2022.

Baca juga: Resmi, Elon Musk Beli Twitter Rp 634 Triliun

Dengan kata lain, orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai  268,2 miliar dollar AS (setara Rp 3.877 triliun) itu berhasil mewujudkan keinginannya hanya dalam waktu 13 hari.

Meski terbilang cepat, Elon Musk tetap melalui beberapa hal dan "tantangan" untuk bisa membeli Twitter. Mulai dari memborong saham, menolak masuk jajaran Direksi Twitter, hingga mengumpulkan pendanaan senilai Rp 673 Triliun untuk bisa membeli jejaring sosial berlogo burung itu.

Untuk lebih jelasnya, berikut KompasTekno rangkumkan serba-serbi lengkap perjalanan Elon Musk beli Twitter.

Baca juga: CEO Twitter Sebut Tidak Ada PHK Setelah Perusahaan Dibeli Elon Musk

Borong saham Twitter - 14 Maret 2022

Pada awal April 2022, tersiar kabar bahwa Elon Musk memborong saham perusahaan Twitter (kode ticker: TWTR).

Menurut dokumen yang dirilis Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC), Elon Musk telah membeli 73.486.938 saham Twitter pada 14 Maret 2022.

Berdasarkan sesi perdagangan Jumat (1/4/2022), harga saham Twitter ditutup pada 39,3 dollar AS (sekitar Rp 565.620) per lembar saham.

Bila mengacu pada harga saham tersebut, maka saham Twitter yang dibeli Elon Musk bernilai mencapai 2,89 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 41,7 triliun.

Setelah memborong lebih dari 73 juta lembar saham ini, Musk resmi memiliki 9,2 persen perusahaan Twitter. Dengan kepemilikan 9,2 persen tersebut, Musk kini menjadi pemegang saham "luar" terbesar di Twitter.

Kala itu, Tujuan pembelian saham Twitter yang dilakukan Elon masih menjadi misteri. Namun, analis lembaga riset CFRA, Angelino Zino, sudah memprediksi bahwa ini merupakan upaya Elon untuk mengakuisisi Twitter.

Baca juga: Elon Musk Jadi Pemegang Saham Terbesar Twitter, Segera Ambil Alih?

Tolak jadi Dewan Direksi - 11 April 2022

Setelah menjadi pemegang saham "luar" terbesar, Twitter menunjukan Musk untuk mengisi salah satu posisi di Dewan Direksi perusahaan.

Menurut dokumen pengajuan Twitter kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commission/SEC), posisi yang disiapkan untuk orang terkaya dunia itu adalah sebagai direktur kelas II hingga tahun 2024.

Dalam sebuah tweet, CEO Twitter Parag Agrawal mengungkapkan bahwa penunjukan Elon menjadi anggota dewan direksi Twitter akan berlaku efektif secara resmi pada 9 April.

Namun, pada 11 April, Agrawal mengumumkan bahwa Elon Musk telah resmi menolak penunjukkan tersebut. Dengan begitu, Musk batal menjabat posisi direktur kelas II di Twitter.

Agrawal sendiri tidak mengungkapkan alasan Musk menolak jabatan tersebut. Begitu pula dengan Musk, ia juga tidak membeberkan alasan di balik keputusannya itu.

Baca juga: Elon Musk Batal Masuk Dewan Direksi Twitter

Bila melihat kondisi sekarang, kemungkinan Musk tidak ingin bergabung menjadi dewan direksi Twitter karena tak ingin kepemilikan sahamnya dibatasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com