Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Debat dengan Jack Dorsey soal Algoritma Twitter

Kompas.com - 17/05/2022, 10:01 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Twitter

KOMPAS.com - CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, berdebat dengan pendiri sekaligus mantan CEO Twitter, Jack Dorsey di Twitter. Hal yang diperdebatkan adalah seputar algoritma jejaring sosial tersebut.

Perdebatan ini diawali dengan kicauan Musk yang mengatakan bahwa informasi yang ditampilkan di lini masa pengguna berdasarkan algoritma, justru memanipulasi pengguna itu sendiri.

Musk pun memberikan tips untuk "memperbaiki" lini masa Twitter pengguna, di mana mereka sejatinya disarankan untuk mengaktifkan fitur "Latest tweets".

Baca juga: Elon Musk Tangguhkan Rencana Beli Twitter, Ini Sebabnya

Dengan fitur ini, twit yang dilihat pengguna di lini masa mereka akan disusun secara berurutan berdasarkan waktu unggahnya.

"Secara tidak sadar, seluruh pengguna Twitter telah dimanipulasi oleh algoritma platform tersebut," ujar Musk melalui akun Twitter-nya dengan handle @elonmusk.

"Buktinya? Coba saja lihat lini masa Anda di mode 'Latest tweets' dan 'Home' (mode default), dan lihat perbedaannya," imbuh Musk.

Tak lama, twit Elon Musk tersebut dibalas oleh Jack Dorsey melalui akunnya dengan handle @jack. Ia tentunya membantah bahwa algoritma Twitter diciptakan untuk memanipulasi pengguna.

"Sederhananya, algoritma Twitter dirancang sedemikian rupa untuk menghemat waktu ketika pengguna hendak mengetahui informasi terkini, namun, mereka tidak membuka Twitter dalam waktu yang cukup lama," jelas Dorsey.

Ia pun mengatakan bahwa dengan me-refresh lini masa Twitter dengan cara mengusap layar ke bawah (pull down), lini masa akan menampilkan twit-twit terbaru, bisa jadi supaya pengguna tidak ketinggalan berita terkini.

Baca juga: Twitter Uji Coba Fitur Mirip Instagram, Twit Hanya Bisa Dilihat Teman Dekat

Pendiri Twitter, Jack DorseyASSOCIATED PRESS Pendiri Twitter, Jack Dorsey
Meski dibantah Dorsey, sejumlah pengguna Twitter tampaknya setuju dengan argumen yang dilontarkan Musk.

Sebab, beberapa di antaranya juga mengatakan hal yang sama dan memberikan tips untuk mematikan fungsi algoritma Twitter di lini masa mereka.

Dorsey pun kemudian membalas salah satu kicauan pengguna dan menjelaskan bahwa algoritma itu dibuat untuk menyusun lini masa pengguna sesuai dengan kegiatan mereka di Twitter.

Dorsey tak mengelak bahwa algoritma tersebut bisa saja menghasilkan beragam konsekuensi, misalnya, menampilkan beberapa twit yang tidak sesuai dengan kegiatan pengguna.

Itulah mengapa fitur atau opsi "Latest tweets" dihadirkan Twitter supaya pengguna bisa menyusun lini masa mereka secara urut berdasarkan waktu unggah.

Baca juga: Kebijakan Awal Twitter Setelah Dibeli Elon Musk: Cegah Pergerakan Karyawan yang Membelot

"Algoritma sederhananya hanya mencoba menempatkan twit yang 'kemungkinan besar' sesuai atau diikuti pengguna di bagian paling atas demi kenyamanan pengguna. Cara kerjanya juga prediktif, hanya itu saja tujuannya," ungkap Dorsey. 

"Namun, perlu diingat, hal terpenting dari algoritma Twitter ini adalah pengguna memiliki kebebasan untuk tidak mengandalkan teknologi tersebut sama sekali untuk menyusun lini masa Twitter mereka," pungkas Dorsey.

Terlepas dari perdebatan ini, interaksi Musk dan Dorsey di Twitter tampaknya selalu menjadi sorotan tersendiri di internet.

Ketika Musk hendak membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS (sekitar Rp 635 triliun), misalnya, Dorsey, dalam sebuah twit, bersyukur dan mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan "solusi" dari seluruh permasalahan bisnis yang ada di Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Twitter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com