Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LinkAja Tanggapi Kabar PHK Ratusan Karyawan: Ada Reorganisasi SDM

Kompas.com - 25/05/2022, 13:39 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi keuangan digital besutan PT Fintek Karya Nusantara, LinkAja, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan reorganisasi Sumber Daya Manusia (SDM).

Informasi ini diungkapkan perusahaan setelah beredar kabar bahwa LinkAja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.

KompasTekno mengonfirmasi kabar tersebut kepada pihak LinkAja. Perusahaan pun tidak menjawab secara pasti mengenai kabar PHK tersebut.

Baca juga: LinkAja Diguyur Rp 1,4 Triliun dari Pendanaan yang Dipimpin Grab

Namun, pihak LinkAja mengatakan bahwa perusahaan memang tengah melakukan perubahan, terutama berkaitan dengan fokus dan tujuan bisnis perusahaan.

"Sebagai sebuah startup yang terus berkembang pesat, LinkAja diharapkan terus bisa agile dan adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis untuk memastikan pertumbuhan perusahaan yang sehat, positif dan optimal," ungkap Reka Sadewo, Head of Corporate Secretary Group LinkAja kepada KompasTekno, Rabu (25/5/2022).

"Perubahan merupakan sesuatu yang secara konstan terjadi dalam perusahaan yang sedang terus bertumbuh. Penyesuaian dalam perusahaan juga tentunya akan terus terjadi," tambah Reka.

Reka mengatakan, hal ini tentunya akan berpengaruh pada operasional perusahaan, salah satunya adalah reorganisasi SDM.

Baca juga: Begini Cara Tiket.com Bertahan Selama Pandemi Tanpa PHK

Penyesuaian tersebut, menurut Reka, dilakukan berdasarkan kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini.

"Tentunya ini krusial untuk dilakukan, untuk memastikanbahwa perusahaan dapat bertumbuh secara optimal, dengan ditopang oleh pilar SDM yang efisien dan sesuai dengan fokus dan target perusahaan ke depan," kata Reka.

Penyesuaian SDM tersebut, tambah Reka, sudah dipertimbangkan dengan matang oleh seluruh stakeholder perusahaan, termasuk karyawan. Hal tersebut juga akan mengikuti danmematuhi aturan serta regulasi dari pemerintah.

"Di samping itu, dari sisi operasional bisnis, kami dapat pastikan bisnis tetap berjalan seperti biasa. Apapun perubahan yang dilakukan dalam perusahaan tidak akan memengaruhi kualitas layanan serta komitmen untuk memberi yang terbaik kepada pengguna," pungkas Reka.

LinkAja merupakan aplikasi keuangan digital yang salah satu pemilik sahamnya adalah operator seluler pelat merah, Telkomsel.

Baca juga: Berubah Jadi LinkAja, Bagaimana Nasib Saldo Pengguna T-Cash?

LinkAja juga mendapat suntikan dana dari Grab. Kemudian, pada 2021 lalu Gojek juga mengucurkan dana kepada LinkAja. Namun, tidak diketahui besaran dana yang dikucurkan.

Sejumlah bank seperti BRI melalui BRI Ventura Investama, serta Mandiri Capital Indonesia juga menggelontorkan dana dalam investasi seri B bulan November 2020 lalu.

Tahun 2020, LinkAja mengklaim penggunanya naik hingga 65 persen, menjadi lebih dari 61 juta pegguna, di mana 73 persennya lebih banyak berada di kota-kota level kedua dan ketiga.
Nilai dan volume transaksi naik empat kali lipat dibanding tahun 2019 lalu.

Menurut laporan firma riset Ipsos bulan Oktober 2020, LinkAja masuk lima besar dompet digital dengan penetrasi tertinggi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com