Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Mulai Berhemat, Batasi Rekrutmen dan Pengeluaran Tahun Depan

Kompas.com - 20/07/2022, 10:00 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple dilaporkan akan mengikuti jejak perusahaan teknologi lainnya untuk melakukan penghematan. Apple disebut akan mulai membatasi perekrutan karyawan baru dan pengeluaran mulai tahun depan.

Menurut laporan, keputusan ini diambil guna mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi potensi penurunan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mendatang.

Sumber internal yang dikutip Bloomberg mengatakan, keputusan itu tidak akan memengaruhi semua divisi perusahaan.

Dengan kata lain, penghematan hanya diterapkan pada beberapa divisi saja, misalnya untuk divisi penelitian dan pengembangan (R&D), sumber daya dan perekrutan.

Sementara dalam hal rekrutmen, beberapa divisi tidak akan menambah tim atau menambal posisi yang kosong pada tahun depan.

Baca juga: Google Kurangi Jumlah Perekrutan Karyawan Baru

Terlepas dari keputusan itu, Apple konon masih mempertahankan jadwal peluncuran produk baru perusahaan pada tahun 2023, termasuk headset Augmented Reality/Virtual Reality.

Apple sendiri belum memberikan tanggapan resmi tentang laporan ini. Namun, sejak kabar ini mencuat, saham perusahaan turun 2 persen, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Apple Insider, Selasa (19/7/2022).

Adapun keputusan penangguhan rekrutmen dan pemangkasan biaya operasional Apple, terjadi karena Apple berupaya mengatasi potensi penurunan ekonomi.

Menurut sumber internal, strategi ini ditempuh agar perusahaan berhati-hati selama masa yang tidak pasti seperti saat ini.

Google sampai Meta bekukan rekrutmen

Sebelum Apple, sejumlah perusahaan teknologi ternama seperti Google dan Meta juga memutuskan untuk menangguhkan perekrutan karyawan. CEO Google, Sundar Pichai mengumumkan keputusan tersebut kepada staf perusahaan.

Adapun penangguhan rekrutmen di Meta diumumkan oleh Chief Product Officer Meta dan berlaku untuk beberapa posisi di divisi tertentu. Meta juga memutus kontrak dengan mitra penyedia manajemen karyawan sejenis outsourcing, dan menyebabkan PHK ratusan karyawan.

Microsoft juga awalnya menyatakan menunda rekrutmen, meskipun pekan lalu perusahaan yang didirikan Bill Gates ini akhirnya mem-PHK karyawan sekitar 1.000 karyawan.

Baca juga: Microsoft PHK Sekitar 1.000 Karyawan

Gelombang PHK yang menerpa perusahaan teknologi Amerika Serikat sendiri menurut Crunchbase sudah terjadi sejak awal tahun 2022. Namun sejak Juni lalu, gelombang PHK semakin meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Beberapa perusahaan teknologi yang sejauh ini tercatat mem-PHK karyawan antara lain Netflix, Twitter, Niantic, GameStop, Coinbase, OpenSea dan Tesla.

Alasan di balik keputusan penangguhan rekrutmen dan PHK adalah karena ketidakstabilan ekonomi, kenaikan suku bunga di AS serta meningkatnya inflasi AS hingga lebih dari 9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com