Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok Dilaporkan Mulai PHK Karyawan, Imbas Restrukturisasi Perusahaan

Kompas.com - Diperbarui 21/07/2022, 08:28 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Wired

KOMPAS.com - Tiktok dilaporkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Menurut laporan, hal ini dilakukan sebagai bentuk dari restrukturisasi perusahaan.

Menurut laporan media teknologi Wired yang mendapat informasi dari lima sumber internal TikTok, perusahaan menargetkan staf dan tim yang dinilai kurang berkontribusi terhadap perusahaan.

Tidak diketahui berapa jumlah karyawan yang kena dampak. Namun, menurut salah satu sumber, jumlahnya tidak lebih dari 100 karyawan.

David Ortiz, salah satu karyawan TikTok yang berbasis di AS, menulis dalam halaman Linkedin-nya bahwa pekerjaannya dihapus sebagai "upaya reorganisasi yang lebih besar".

Baca juga: Bukan Google, Gen Z Lebih Suka Googling di TikTok dan Instagram

Selain karyawan yang berbasis di AS, laporan Wired juga mengatakan bahwa beberapa karyawan TikTok yang berbasis di Eropa sudah diberitahu bahwa mereka berisiko terkena PHK.

Beberapa karyawan di Inggris juga diperingatkan bahwa berpotensi kehilangan pekerjaan. PHK ini akan dilakukan di sejumlah departemen di TikTok.

Mereka juga diberitahu untuk bertemu dengan HRD perusahaan dalam beberapa minggu mendatang, menurut sumber internal.

Restrukturisasi ini kabarnya diumumkan secara internal, termasuk soal PHK dan penutupan beberapa posisi yang kosong. Menurut laporan, kebijakan ini memengaruhi TikTok yang beroperasi di AS, Uni Eropa, dan Inggris.

Menanggapi kabar tersebut, pihak TikTok tidak menyangkal akan adanya perombakan struktur perusahaan ini, namun, perusahaan menegaskan perombakan tersebut adalah hal biasa dan bukan dalam skala besar. 

Juru bicara perusahaan Anna Sopel menjelaskan kalau saat ini perusahaan sedang melakukan penyesuaian dengan stafnya.

“Ada sejumlah perubahan kecil pada tim operasi dan pemasaran yang akan dirombak, itu tidak bisa disebut dengan ‘restruktur seluruh perusahaan’,” jelas Anna, dikutip KompasTekno dari Wired, Rabu (20/7/2022).

Induk TikTok juga PHK karyawan

Induk TikTok, ByteDance, pada akhir Juni lalu juga dikabarkan melakukan PHK terhadap karyawannya. Bytedance disebut melepas sekitar 3.000 karyawan.

Hal ini dikarenakan kemunculan varian omicron dari Covid-19 berdampak pada bisnis perusahaan.

Selain itu, bisnis video game dari ByteDance, Tencent, juga kena imbasnya sehingga melepas beberapa komunitas gamer dan pengembang game in-house di perusahaan.

Baca juga: TikTok Dituntut Gara-gara Tantangan Berbahaya Blackout Challenge

TikTok sendiri sebenarnya mengalami pertumbuhan yang pesat selama beberapa tahun terakhir, baik dari basis pengguna hingga staf karyawan perusahaannya.

Meski sempat mendapat ancaman pemblokiran di AS, TikTok mampu melampaui jumlah pengguna aktif bulanan sebanyak 1 miliar pada September 2021 lalu.

Hal tersebut menjadikan perusahaan TikTok sukses dan mampu menunjukkan performa perusahaan yang menjanjikan.

Perusahaan teknologi kenamaan lainnya, seperti Microsoft, Meta, Twitter, dan Netflix, hingga Tesla juga belakangan pun turut melakukan PHK di beberapa minggu terakhir.

Misalnya, Netflix mem-PHK 300 karyawannya, Twitter sebanyak 100 karyawan, Tesla 200 karyawan, dan Microsoft 1.800 karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Wired
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com