Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Jenis Hacker antara White Hat, Black Hat, dan Grey Hat

Kompas.com - 21/09/2022, 10:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Hacker (peretas) merupakan seseorang yang lekat dalam keterampilan untuk mengeksplorasi celah keamanan di perangkat lunak atau jaringan komputer. Dengan keterampilan itu, hacker kerap disandingkan dengan berbagai aktivitas jahat.

Misalnya, pencurian data, penipuan, pemerasan, dan penguntitan (stalking). Namun, tak semua hacker menggunakan keahlian yang dimiliki untuk melakukan tindak kejahatan. Dalam dunia peretasan komputer, hacker pada dasarnya terbagi menjadi tiga jenis.

Baca juga: 5 Hacker Terhebat Sepanjang Masa, dari Kevin Mitnick hingga Anonymous

Adapun tiga jenis hacker tersebut adalah White Hat, Black Hat, dan Grey Hat. Lantas, apa perbedaan White Hat, Black Hat, dan Grey Hat hacker? Tiap jenis hacker tersebut secara umum dibedakan berdasar aktivitas yang dilakukan beserta motifnya.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan White Hat, Black Hat, dan Grey Hat hacker, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari GeeksforGeeks.

Perbedaan White Hat, Black Hat, dan Grey Hat hacker

1. White Hat hacker

White Hat hacker biasa dikenal juga dengan ethical hacker (hacker yang meretas dengan cara legal dan sah). Sebelum meretas, White Hat hacker biasanya telah mendapatkan izin dulu dari pemilik software, website, atau jaringan komputer.

Mereka melakukan peretasan dengan tujuan untuk membantu melindungi perangkat lunak dari serangan siber seperti malware, phising, dan injeksi kode pemrograman berbahaya (SQL Injection) yang bisa mengakses database.

White hat hacker umumnya dibayar secara profesional atau dipekerjakan oleh institusi untuk menguji perangkat lunak dan menemukan celah keamanan di dalamnya. Kemudian, memberikan solusi atas masalah keamanan yang dijumpai.

2. Black Hat hacker

Berkebalikan dengan jenis hacker sebelumnya, Black Hat hacker cenderung melakukan aktivitas peretasan untuk tujuan jahat. Mereka meretas software, website, atau jaringan komputer tanpa izin dari sang pemiliknya.

Baca juga: Apa Kabar Hacker Bjorka, Sudah Ditemukan?

Hacker jenis ini memanfaatkan celah keamanan untuk bisa masuk ke database dari perangkat lunak atau jaringan komputer secara ilegal. Celah keamanan itu biasanya dieksploitasi untuk melakukan berbagai serangan, termasuk untuk mencuri data.

Mereka bisa mencuri data pribadi pengguna, kata sandi, hingga informasi kartu kredit. Data itu umumnya bakal dijual guna mendapatkan uang atau disebarluaskan untuk menyerang pribadi seseorang (doxing).

3. Gray Hat hacker

Gray Hat hacker memiliki wilayah aktivitas dan motif di tengah-tengah kelompok White Hat dan Black Hat. Gray Hat hacker umumnya melakukan aktivitas peretasan secara ilegal atau tanpa izin dari pemilik software, website, atau jaringan komputer.

Kendati melakukannya dengan cara ilegal, mereka tidak membagikan atau menjual informasi yang diperolehnya dari meretas perangkat lunak. Saat ditemukan celah keamanan di dalamnya, hacker jenis ini bakal melaporkan ke pemilik perangkat lunak.

Gray Hat hacker kadang meminta sejumlah uang untuk memberikan solusi atas permasalahan keamanan yang ditemukannya. Hacker jenis ini biasanya meretas perangkat lunak atau jaringan komputer hanya untuk tantangan dan kesenangan pribadi.

Baca juga: 2 Cara Pasang Hacker Background di PC Agar Tampak seperti Ahli Siber

Demikianlah penjelasan seputar perbedaan White Hat, Black Hat, dan Grey Hat hacker berdasar aktivitas dan motifnya masing-masing, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com