Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi "Bangkai" di Google Play Store Makin Banyak

Kompas.com - 05/10/2022, 11:30 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Toko aplikasi resmi seperti Google Play Store di perangkat Android ataupun Apple App Store di perangkat iPhone digunakan pengguna untuk mengunduh berbagai macam aplikasi.

Namun, menurut laporan dari perusahaan analis Pixalate, kedua toko aplikasi tersebut ditemukan menyimpan ribuan aplikasi "bangkai" yang sudah tidak lagi diperbarui oleh pengembang (developer).

"Bangkai" yang dimaksud adalah aplikasi tersebut tidak lagi diperbarui selama dua tahun, alias terabaikan.

Pixalate mencatat bahwa lebih dari 1,6 juta aplikasi mulai diabaikan dari periode 1 April 2022 hingga 30 Juni 2022. Untuk toko aplikasi Google Play Store tercatat memiliki peningkatan jumlah aplikasi lawas sebanyak 16 persen dari 967.000 menjadi 1,1 juta pada kuartal I-2022.

Baca juga: Hati-hati, 200 Aplikasi Berbahaya Ini Beredar di Play Store

Sementara itu, aplikasi lawas yang dimiliki App Store tercatat menurun sebanyak 29 persen pada kuartal I-2022 dari 724.000 menjadi 515.000 aplikasi.

Secara keseluruhan, aplikasi yang terdaftar di China dan Rusia diduga kuat memiliki paling banyak aplikasi yang “terabaikan”, yaitu sebanyak 42 persen. Sementara itu, aplikasi terabaikan terbanyak lainnya terdiri dari aplikasi anak (75.000 aplikasi anak di App Store dan 81.000 aplikasi di Google Playstore).

Selain menemukan “aplikasi lawas” yang tidak perbarui selama dua tahun, Pixalate juga mencatat aplikasi yang masuk kategori “sangat lawas” alias sudah tidak diperbarui selama lebih dari dua tahun.

Google Play Store tercatat memiliki 840.000 aplikasi yang tidak diperbarui selama lebih dari tiga tahun dan jumlahnya masih terus bertambah. Lalu, untuk aplikasi yang tidak diperbarui lebih dari lima tahun sebanyak 306.000 aplikasi.

Banyaknya aplikasi lawas, terutama di Google Play Store, dapat menimbulkan risiko keamanan bagi penggunanya.

Ketika aplikasi yang diunduh (download) tidak lagi diperbarui, maka aplikasi tersebut lebih rentan untuk diretas, dieksploitasi, dan membahayakan perangkat, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Apple Insider, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Hati-hati, 35 Aplikasi Ini Bisa Selipkan Malware ke Ponsel Android

Laporan yang ditemukan Pixalate ini ternyata juga serupa dengan penelitian yang dilakukan pada Mei 2022 lalu. Perusahaan mencatat bahwa Google Play Store memiliki aplikasi lawas sebanyak 869.000, sedangkan App Store 650.000 aplikasi.

Untuk menangani masalah tersebut, Apple dan Google dengan tegas menetapkan kebijakan baru yang memungkinkan perusahaan untuk dapat menindak aplikasi lawas tersebut.

Kebijakan tersebut adalah menetapkan bahwa aplikasi yang tidak lagi diperbarui akan disembunyikan dari katalog Play Store/App Store, tidak akan muncul pada kolom pencarian, dan aplikasi yang terabaikan tersebut bakal dihapus jika tidak diperbarui lebih dari dua tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com