Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk dan Presiden Ukraina "Twitwar" gara-gara Polling

Kompas.com - 06/10/2022, 11:30 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Elon Musk kembali menjadi buah bibir. Kali ini, CEO Tesla itu berkoar-koar soal invasi Rusia di Ukraina yang hingga kini belum berakhir. Bahkan, tindakan Musk kali ini membuatnya harus "twitwar" alias perang di Twitter dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Perang twit tersebut bermula dari postingan Musk (handle @elonmusk) di Twitter pada Senin (3/10/2022) lalu. Orang terkaya di dunia itu mengunggah sebuah polling dan bertanya opsi mana yang disetujui warganet Twitter agar Rusia dan Ukraina dapat segera berdamai.

Ada empat opsi gagasan yang ditawarkan Musk. Pertama, memberikan kesempatan masyarakat yang berada di wilayah aneksasi untuk melakukan pemilihan di bawah pengawasan PBB.

"Rusia harus pergi jika rakyat menghendaki," tulis Musk.

Baca juga: Twitter Akan Tandai Kicauan Hoaks Soal Perang Rusia-Ukraina

Kedua, mengusulkan agar Krimea secara sah menjadi bagian dari Rusia, sebagaimana tahun 1783. Padahal, konflik Ukraina-Rusia mulai menghangat ketika Moskow mencaplok wilayah Krimea dari Kiev tahun 2014 lalu.

Ketiga, Musk mengusulkan agar pasokan air di Krimea terjamin dan terakhir adalah Ukraina tetap menjadi negara netral, tidak bergabung dengan NATO. Sebab, salah satu penyebab invasi adalah kekhawatiran Rusia jika Ukraina bergabung dengan NATO.

Setelah twit itu diposting, Zelensky mengunggah twit berisi polling "tandingan", sambil menyebut (mention) @elonmusk.

"(Opsi) mana yang lebih disukai @elonmusk? Yang mendukung Ukraina (atau) mendukung Rusia?"

Baca juga: Elon Musk Tantang Duel Vladimir Putin, Taruhannya Ukraina

Musk lantas membalas twit Zelensky dengan unggahan lain dan mengatakan bahwa dirinya masih akan terus mendukung Ukraina. Namun, pendiri Tesla itu menyakini bahwa konflik yang terjadi sangat merugikan Ukraina, bahkan dunia.

“Saya masih sangat mendukung Ukraina, tetapi saya yakin bahwa dampak perang besar-besaran (Rusia-Ukraina) dapat menyebabkan kerugian luar biasa bagi Ukraina, bahkan mungkin dunia,” tulis Musk.

Selain Presiden Ukraina, twit yang diunggah Musk juga menarik perhatian tokoh penting lainnya di Twitter. Ada yang mendukung pernyataan tersebut, tetapi ada pula yang menolak keras twit tersebut.

Salah satu akun yang menolak keras pernyataan Musk adalah duta besar Kyiv di Jerman, Andrij Menyk. Dia melontarkan komentar cukup keras dengan sumpah serapah dan menyebutnya sebagai pernyataan "sangat diplomatis".

Grandmaster catur dari Rusia bernama Garry Kasparov pun kerap menyampaikan penolakannya. Kasparov berpendapat bahwa twit Musk adalah kebodohan moral dan pengkhianatan karena telah meminta Krimea mengakui dirinya sebagai bagian dari wilayah Rusia.

Warganet dari Ukraina juga mengunggah tanggapan-tanggapan yang keras kepada Musk. Sebab pada Februari lalu, Musk sempat populer di negara tersebut karena telah membantu mengirimkan bantuan layanan internet Starlink ke Ukraina. Tetapi, kini, Musk seperti seolah mendukung Rusia, sebagaimana KompasTekno himpun dari BBC, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Elon Musk Penuhi Janji, Warga Ukraina Nikmati Internet Starlink 200 Mbps

Hingga berita ini ditulis, polling dari Musk telah ditanggapi sekitar 2 juta lebih akun. Adapun twit tersebut telah dikomentari sebanyak 114 ribu balasan, 43,8 ribu retweet, dan disukai sebanyak 89 ribuan. Jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com