Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah AA, Korban Pig Butchering Asal Indonesia yang Rugi Rp 500-an Juta

Kompas.com - Diperbarui 11/10/2022, 09:41 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir bulan Agustus, tepatnya tanggal 20 tahun 2022, menjadi hari yang tak terlupakan oleh seorang perempuan asal Pangalengan, Jawa Barat. Perempuan berusia 35 tahun itu ingin namanya disamarkan sebagai "AA".

Hari itu menjadi awal dari malapetaka yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh AA. Di hari itu, AA ingat betul ada seorang pria yang mengaku berasal dari Korea Selatan yang mengiriminya direct message Instagram (DM IG).

"Ada orang nge-DM Instagram aku. Dia mengajak kenalan. Dia komentar di salah satu foto di IG aku. Dia nanya fotonya di mana. Dia juga minta rekomendasi tempat-tempat yang ada di Indonesia untuk didatangi saat dia ke Indonesia," kata AA membuka kisahnya saat dihubungi KompasTekno tempo hari.

Ia pun menanggapi ajakan kenalan seorang pria yang mengaku berasal dari Korea Selatan itu dengan terbuka. Tak terbersit di benak AA bahwa percakapannya dengan orang asing di DM Instagram itu akan membawanya melalui masa-masa suram dalam hidupnya.

Baca juga: Waspada Penipuan Kripto Pig Butchering Scam, Begini Cara Mengenalinya

Sebab, hanya dalam waktu kurang dari satu bulan sejak perkenalan pertama, hidup AA berubah 180 derajat.

Pada September 2022, AA banyak terkoyak dan kehilangan. Terkoyak karena menderita secara psikis sampai terpikir ingin bunuh diri. Kondisinya diperparah, karena AA juga kehilangan aset secara finansial hingga mencapai Rp 550 juta.

"Sekarang sudah jauh lebih baik dibandingkan kemarin lah. Cuman tetap belum 100 persen bener gitu mentalnya. Kalo keinget (kejadiaannya) masih gimana gitu," kata AA dengan suara bergetar, karena masih terasa berat bagi AA untuk menyampaikan kisah pilunya ini.

AA adalah korban Pig Butchering scam, alias penipuan "potong babi" yang sedang menjadi perhatian biro investigasi federal AS, FBI saat ini.

Pig Butchering merupakan salah satu skema penipuan dengan mekanisme manipulasi sosial yang sedang marak di dunia investasi aset uang kripto (cryptocurrency).

Istilah Pig Butchering scam atau penipuan potong babi ini berasal dari cara peternak menggemukkan babinya sebelum disembelih, agar menghasilkan daging yang banyak.

Dalam kasus penipuan kripto, peternak digambarkan sebagai pelaku penipuan. Sementara babi merepresentasikan investor korban penipuan yang “menggemukkan” melalui janji-janji manis.

Misalnya, dijanjikan bakal mendapat uang dan untung yang banyak dari investasi kripto yang dilakukan.

Dalam proses penggemukan, investor bakal diajak menginvestasikan uang ke platform kripto bodong. Pada satu titik, kemungkinan ketika tujuan penipu tercapai, investor bakal disembelih alias ditipu habis-habisan karena uang yang diinvestasikan raib.

Baca juga: Pig Butchering, Modus Penipuan Investasi Kripto Mirip “Tinder Swindler di Netflix

Itulah yang terjadi kepada AA belum lama ini. Ia tak menduga bahwa percakapannya dengan pria asal Korea dari sebuah DM Instagram, kemudian berlanjut ke WhatsApp, bisa berujung kehilangan harta dalam jumlah besar.

Modus kenalan, lalu tawarkan investasi

Di awal, AA dan Si Pria Korea itu kerap bertukar informasi seputar kegiatan sehari-hari, usaha yang sedang digeluti, dan informasi lainnya yang kerap menjadi topik bahasan ketika berkenalan dengan orang baru.

Tangkapan layar chat AA dengan penipu Pig Butchering di DM Instagram dan WhatsApp..Dok. AA Tangkapan layar chat AA dengan penipu Pig Butchering di DM Instagram dan WhatsApp..
AA mengaku sempat curiga dengan orang Korea ini. Sebab, ia menutup kolom komentar dan tidak pernah ditandai (tag) di postingan orang lain.

Namun, sayangnya kecurigaan itu dikalahkan dengan sikap welcome AA dengan orang baru. Kecurigaannya semakin dikalahkan ketika AA melakukan video call dengan Si Orang Korea.

"Awalnya aku juga ragu, cuman aku liat orangnya di Instagram sama dengan yang melakukan video call," kata AA.

AA juga menceritakan bahwa orang Korea ini juga berbagai kisah pilu dengan dirinya. Lalu, pada satu titik, pria Korea tadi menceritakan kesuksesan dirinya dari investasi kripto.

"Dia bilang, 'mau nggak diajarin investasi kripto biar kamu bisa kayak aku?". Siapa yang ga mau, soalnya kalo lihat di Instagramnya, orang Korea ini hedon (punya gaya hidup mewah)," cerita AA.

AA pun tertarik, namun memilih mengurungkan niatnya karena berkaca dari pengalaman suaminya yang pernah rugi akibat investasi kripto.

Hari demi hari berlalu, pria Korea itu masih kekeuh mengajak AA untuk investasi kripto. Sampai satu titik, AA tak nyaman dan meminta orang Korea itu untuk tidak menghubunginya lagi.

Namun, pria Korea itu masih ngotot dan malah membujuk AA untuk membuka platform investasi kripto bodong yang disiapkannya.

"Coba deh, kamu buka dulu ini link bitmartch.net. Coba kamu tap ini, tap ini, daftarin nomor KTP dan e-mail. Coba aja masukin 200 dollar AS," kata AA mengingat-ingat arahan dari si orang Korea yang masih terekam jelas di ingatannya.

"Aku tuh ngikutin aja maunya dia. Padahal itu kondisinya sudah hampir tengah malam waktu itu," kata AA menceritakan dirinya bak dihipnotis dan mengikuti semua arahan si orang Korea itu.

Tangkapan layar penipu mengarahkan AA untuk mendaftarkan akun baru di platform bodong bitmartch.net.
Dok. AA Tangkapan layar penipu mengarahkan AA untuk mendaftarkan akun baru di platform bodong bitmartch.net.
Di saat itu pula, AA mendaftarkan akun di platform investasi bodong bitmartch.net. Ia pun memasukkan uang investasi senilai 200 dollar AS untuk pertama kalinya.

Ketika melakukan trasnfer, AA diarahkan untuk mengirim uang investasinya ke rekening CIMB Niaga atas nama orang Indonesia. Ia pun curiga mengingat platform tersebut adalah platform internasional.

"Kata Si Orang Korea, rekening itu adalah perwakilan Bitmartch yang ada di Indonesia. Dan aku bodohnya ngikut aja gitu apa kata dia. Malam itu juga, aku top up 200 dollar AS, cuman sekitar Rp 3 jutaan waktu itu," kenang AA.

Tak disangka, bermula dari investasi 200 dollar AS, AA tergiur untuk menginvestasikan uangnya lebih banyak lagi. Bahkan sampai rela menggadaikan mobilnya, menjual perhiasannya, bahkan sampai berhutan ke orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com