Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Tutup Layanan GrabKitchen 19 Desember

Kompas.com - 25/10/2022, 11:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Grab akan menutup layanan dapur kolektif atau cloud kitchen "GrabKitchen" pada Desember mendatang. Layanan ini pertama kali hadir di Indonesia lima tahun lalu. 

Menurut laporan outlet media Deal Street Asia, GrabKitchen akan dibubarkan pada 19 Desember 2022.

Grab pun sudah mengonfirmasi hal tersebut. Menurut pihak Grab, penyetopan layanan GrabKitchen ini adalah salah satu kebijakan sulit yang harus diambil perusahaan demi memastikan kelanjutan layanan Grab lainnya.

"Langkah sulit ini adalah upaya kami untuk memastikan keberlangsungan bisnis lain Grab, di mana yang keberlanjutannya (sustainability) berperan besar dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Mayang Schreiber selaku Chief Communication Officer Grab Indonesia, Selasa (25/10/2022).

Penutupan GrabKitchen ini berdampak pada belasan pegawai Grab. Penutupan ini juga berdampak pada mitra penjual (merchant) di 40 wilayah operasi GrabKitchen.

Baca juga: Grab dan Gojek Tanggapi Keluhan Harga GoFood dan GrabFood yang Dinilai Makin Mahal

Untuk pegawai yang terdampak, Grab menawarkan kompensansi berupa posisi di divisi lain.

Bagi pegawai yang memutuskan untuk hengkang dari perusahaan, Grab menawarkan tambahan kompensasi seperti uang penghargaan masa kerja dan asuransi kesehatan hingga akhir 2022.

Untuk mitra penjual GrabKitchen, Grab menawarkan kompensasi berupa uang sebesar 60 persen dari total penjualan kotor bulanan pedagang di bulan September 2022.

Selain itu, mitra penjual juga tidak perlu membayar sewa dapur kolektif GrabKitchen untuk periode 15 Oktober hingga 19 Desember 2022.

Ditutup demi capai profit?

Menurut sumber dari Deal Street Asia, penutupan layanan GrabKitchen merupakan upaya Grab untuk mencapai profitabilitas (keuntungan).

Sebab, saat ini, Grab masih merugi. Pada kuartal kedua 2022, Grab dilaporkan membukukan kerugian bersih 572 juta dollar AS (kira-kira Rp 8,9 triliun), naik 29 persen dibandingkan kerugian di kuartal II-2021.

Sebelum GrabKitchen, Grab sudah lebih dulu menghentikan layanan quick commerce yang menawarkan pengiriman barang sesuai permintaan dalam waktu singkat di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Grab mengaku perusahannya masih menguji berbagai model pengiriman di berbagai kota untuk mengetahui model yang paling sesuai untuk pasar.

Baca juga: Grab Bikin GrabMaps, Peta Digital Pesaing Google Maps

GrabKitchen ingin mudahkan UMKM

Grab pertama kali meluncurkan layanan GrabKitchen pada 2018. Sebagai cloud kitchen, GrabKitchen hadir dengan konsep dapur kolektif yang bisa memudahkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merambah ke bisnis pesan-antar makanan.

Di GrabKitchen, UMKM bisa berkumpul di satu lokasi lalu menyatukan berbagai makanan dan minuman di satu dapur di wilayah tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com