Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berontak ke Elon Musk, Karyawan Twitter Kompak "Resign" Berjemaah

Kompas.com - 18/11/2022, 12:30 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Drama" yang terjadi di Twitter sejak CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk berkuasa belum usai.

Beberapa waktu lalu, Musk mengirim ultimatum ke karyawan Twitter, meminta mereka untuk bekerja lebih keras dari sebelumnya atau mengundurkan diri jika tidak berkenan.

Ultimatum itu dibagikan kepada karyawan Twitter dalam sebuah e-mail pada Rabu (16/11/2022) pukul 17.00 waktu setempat. Karyawan diberi tenggat waktu satu hari (24 jam) hingga Kamis (17/11/2022) pukul 17.00 waktu setempat untuk memberikan jawaban.

Baca juga: Elon Musk ke Pegawai Twitter: Kerja Keras atau Resign

Menurut kabar terbaru, karyawan Twitter memberikan respons di luar dugaan. Mereka disebut melawan dan memberontak ultimatum Musk tersebut dengan cara mengundurkan diri atau resign berjemaah.

Belum ada informasi pasti soal berapa jumlah karyawan yang memutuskan resign. Menurut laporan The Verge, ada ratusan karyawan Twitter yang kompak mengundurkan diri bersamaan, sebagai bentuk penolakan ultimatum Musk yang meminta bekerja lebih keras untuk perusahaan.

Mereka yang resign kabarnya saling memberikan salam perpisahan di kanal Slack. Salah satu karyawan yang memutuskan resign mengatakan pada The Verge bahwa platform Twitter sedang di ujung tanduk.

"Rasanya, semua orang yang membuat tempat ini (Twitter) menjadi luar biasa, pergi," kata salah satu karyawan yang identitasnya tidak diungkap.

"Akan sulit bagi Twitter untuk pulih dari keterpurukan ini, seberapa pun kerasnya upaya-upaya yang dilakukan mereka yang tetap bertahan," kata karyawan lain yang juga tidak diungkap identitasnya.

Banyak orang penting yang resign

Dari sekian banyak yang memilih untuk mengundurkan diri, beberapa di antaranya kabarnya merupakan orang-orang penting yang mengurus sistem internal di Twitter agar berjalan dengan lancar.

Konon, Musk sempat mengadakan sebuah rapat terbatas dengan orang-orang tersebut. Dalam pertemuan ini, Musk dikabarkan sempat "melunak".

Tidak disebutkan apakah karyawan-karyawan yang ditemui Musk itu masih memilih resign atau justru tidak jadi mengundurkan diri dan tetap bekerja di Twitter.

Yang jelas beberapa saat setelah tenggat waktu ultimatum yang diberikan Musk tadi berakhir, Musk kabarnya langsung menerapkan "kebijakan" baru yang berlaku efektif hingga Senin (21/11/2022).

Baca juga: Elon Musk Bilang Twitter di Indonesia Lambat Dibuka, apalagi di Android

Elon Musk beli Twitter.ZUMA PRESS/ADRIEN FILLON via DW INDONESIA Elon Musk beli Twitter.

Kebijakan tersebut kabarnya bakal memblokir seluruh akses masuk karyawan ke kantor Twitter mana pun hingga Senin pekan depan. Tidak dijelaskan mengapa Musk melakukan hal ini.

Namun, informasi yang beredar menyebutkan bahwa keputusan Musk itu dilakukan karena dia khawatir jika karyawan Twitter, mungkin orang-orang penting tadi, melakukan aksi sabotase terhadap Twitter.

Terlepas dari pemblokiran akses masuk kantor, Musk saat ini belum mencopot akses dan akun para karyawan Twitter pasca-ultimatum diberikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com