Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Pastikan Tak Ada PHK Lagi di Twitter, Mulai Rekrut Karyawan

Kompas.com - 23/11/2022, 08:02 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Elon Musk memecat karyawan sejak hari pertamanya ngantor di kantor pusat Twitter. Bila dikalkulasikan, tercatat hampir dua per tiga karyawan Twitter terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) usai Elon Musk mengakuisisi perusahaan.

Sekarang, Elon Musk berkata bahwa putaran PHK sudah selesai. Twitter juga diklaim mulai membuka lowongan pekerjaan khususnya untuk divisi teknik dan penjualan. Klaim ini disampaikan orang terkaya dunia tersebut dalam pertemuan dengan karyawan.

Belum jelas peran teknis apa yang akan direkrut oleh Twitter. Sebab, situs resmi perusahaan juga belum mencantumkan informasi seputar lowongan pekerjaan. Namun Musk berkata bahwa prioritasnya adalah pengembang software.

Baca juga: Berontak ke Elon Musk, Karyawan Twitter Kompak Resign Berjemaah

"Dalam hal perekrutan, menurut saya orang yang mahir dalam membuat software adala prioritas utama," ujar Musk dalam pertemuan karyawan, dikutip KompasTekno dari The Verge.

Selain menyatakan PHK sudah tuntas, Musk juga memastikan bahwa kantor pusat Twitter tetap di San Francisco, tidak pindah ke Texas. Pasalnya isu yang beredar menduga Musk mungkin memindahkan kantor Twitter ke Texas sebagaimana ia memindahkan kantor Tesla.

"Jika kami ingin memindahkan kantor pusat ke Texas, saya kira itu akan menjadi gagasan bahwa Twitter berubah dari sayap kiri menjadi sayap kanan, padahal tidak demikian," ujar Musk dikutip KompasTekno dari The Verge, Rabu (23/11/2022).

Terkait jumlah karyawan Twitter yang tersisa, menurut sumber internal saat ini jumlahnya 2.700 orang lebih. Angka ini turun drastis dari sekitar 7.500 karyawan, ketika Twitter belum diakuisisi oleh Elon Musk.

Dalam pertemuan yang sama Musk mengakui bahwa reorganisasi yang sedang berlangsung di internal Twitter akan sedikit kacau pada awalnya. Namun ia yakin kondisi ini akan stabil seiring waktu berjalan.

Baca juga: Elon Musk ke Pegawai Twitter: Kerja Keras atau Resign

Tak hanya merombak struktur organisasi perusahaan, Musk juga berniat menata ulang teknologi Twitter. Menurut Musk, formula yang baik adalah dengan mendesentralisasikan teknologi dan menetapkan tim teknik di Jepang, India, Indonesia serta Brasil.

Putaran PHK Twitter oleh Elon Musk

Keputusan PHK sudah berlaku di Twitter sejak perusahaan dibeli oleh Elon Musk. Pada hari pertama Musk berkantor di kantor pusat Twitter, yaitu pada Kamis 27 Oktober waktu AS, sejumlah eksekutif perusahaan dipecat.

Mereka termasuk Chief Executive Officer (CEO) saat itu, Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, serta penasihat umum Sean Edgett.

Baca juga: Elon Musk Disebut Pecat 20 Karyawan Twitter Setelah Dikritik di Grup Percakapan

Beberapa hari kemudian, sekitar awal November, Elon Musk mem-PHK massal karyawan Twitter. Laporan dari berbagai outlet media menyebutkan bahwa PHK ini berdampak pada 3.700 karyawan dari total sekitar 7.500 karyawan Twitter.

Tak berhenti di situ, satu per satu karyawan yang mengkritik Elon Musk juga dipecat dan diputus aksesnya dari sistem Twitter.

Di sisi lain ratusan karyawan Twitter memutuskan hengkang dari perusahaan setelah Elon Musk mengeluarkan ultimatum agar karyawan yang tersisa bekerja lebih keras atau mundur, dihimpun dari The Verge. Mereka yang memilih mundur, mendapat pesangon tiga bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com