Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meta Bantah Kabar Mark Zuckerberg Mundur dari Jabatan CEO

Kompas.com - 24/11/2022, 13:30 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Fortune

KOMPAS.com - Kabar tak mengenakkan menerpa Meta beberapa waktu lalu. CEO Meta, Mark Zuckerberg, diisukan mundur dari jabatannya tahun depan.

Laporan terkait mundurnya Zuckerberg bermula dari The Leak yang mengutip sumber anonim. Menurut sumber tersebut, Zuckerberg akan meninggalkan jabatan CEO pada tahun 2023 karena kerugian perusahaan belakangan ini.

Seperti diketahui, Meta belum lama ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 13 persen karyawan atau setara 11.000 orang dari total karyawan.

PHK ini dilakukan setelah harga saham Meta anjlok lebih dari 70 persen pada tahun ini. Zuckerberg pun mengakui kesalahannya atas kondisi tersebut.

Karena melorotnya saham perusahaan, kekayaan bersih Zuck - panggilan akrab Zuckerberg, juga turun hingga 100 miliar dollar AS (Rp 1.564 triliun) sejak September lalu, dihimpun KompasTekno dari Fortune, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Mark Zuckerberg Umumkan Sendiri Pemecatan 11.000 Karyawan Induk Facebook

Adapun keputusan mundur dari jabatan CEO kabarnya diambil oleh Zuckerberg langsung. Meskipun demikian, rencana Meta terkait proyek metaverse masih akan dijalankan.

Dibantah Meta

Setelah laporan dari The Leak tersebut mencuat, Direktur Komunikasi Meta, Andy Stone, membantah kabar tersebut.

Melalui akun twitter dengan handle @andymstone, ia menegaskan bahwa laporan itu salah.

Namun, Stone tak memberikan penjelasan apapun selain bantahan tersebut.

Mark Zuckerberg sendiri merupakan sosok penting bagi Meta (dulu Facebook). Ia mendirikan Facebook pada 2004.

Pada tahun 2012, Facebook mengakuisisi Instagram dan kemudian mencaplok WhatsApp pada 2014, sehingga kerajaan jejaring sosial Zuckerberg kian menggurita.

Oktober tahun 2021 Facebook membuat Meta sebagai induk dari media sosial Facebook, Instagram, WhatsApp, serta divisi lainnya seperti metaverse.

Selain itu, perubahan ini juga ditujukan agar nama Meta mewakili semua produk perusahaan alih-alih hanya satu produk seperti Facebook.

Baca juga: Sejumlah Proyek Induk Facebook Mandek, Termasuk yang Paling Ditunggu

Meta PHK 11.000 karyawan

Beberapa waktu lalu, Meta mem-PHK 13 persen karyawannya. Jumlah itu setara dengan 11.000 lebih staf dari total karyawan perusahaan.

Keputusan itu langsung disampaikan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg melalui situs resmi perusahaan. Dalam pengumuman itu Zuckerberg menjelaskan alasan pihaknya melakukan PHK.

Menurut Zuckerberg, PHK dilakukan karena pendapatan perusahaan menurun di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Zuck juga berkata bahwa ia salah strategi karena mengira bahwa aktivitas orang-orang yang beralih ke sarana online akan menjadi kebiasaan baru yang permanen. Padahal ia sudah menggelontorkan banyak pundi dana untuk menunjang aktivitas online tersebut.

"Banyak orang menduga ini (peralihan ke sarana online) akan menjadi akselerasi permanen yang akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi berakhir. Saya pun demikian, jadi saya meningkatkan investasi secara signifikan," kata Zuckerberg dikutip KompasTekno dari halaman pengumuman Meta.

Bos Meta itu tak menyinggung apa produk yang dimaksud, akan tetapi raksasa media sosial itu belakangan gencar berinvestasi pada proyek metaverse, dunia virtual baru di mana pengguna bisa bermain game, bekerja, berkomunikasi dan melakukan aktivitas lainnya dalam lingkungan virtual bersama orang lain.

Baca juga: Saham Induk Facebook Malah Naik Setelah Pengumuman PHK 11.000 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fortune
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com