Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

487 Juta Data WhatsApp Diduga Bocor, Ada Data Pengguna Indonesia

Kompas.com - 28/11/2022, 07:36 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Cyber News

KOMPAS.com - Sebanyak 487 juta data pengguna WhatsApp dari 84 negara diduga bocor dan dijual di sebuah forum online. Adapun data pengguna yang dijual tersebut diklaim sebagai nomor telepon yang terdaftar di WhatsApp dan masih aktif digunakan pengguna. 

Indonesia pun disebut masuk dalam database ini. Dari total data yang terpapar, sebanyak lebih dari 130.000 nomor telepon diklaim milik pengguna WhatsApp Indonesia.

Kabar bocornya database pengguna WhatsApp ini terungkap dari laporan terbaru CyberNews, outlet media keamanan siber. CyberNews menyebutkan bahwa data pengguna WhatsApp global termasuk dari Indonesia yang bocor dan dijual itu valid.

Penelusuran KompasTekno, data tersebut diunggah oleh anggota forum dengan username "Agency123456" pada 16 November lalu. Data yang ia unggah berisi lebih dari 487 juta data pengguna WhatsApp dari 84 negara. 

Baca juga: Data 130.000 Pengguna WhatsApp di Indonesia Diduga Bocor dan Dijual Online

Data pengguna WhatsApp dari 84 negara diduga bocor.Cyber News Data pengguna WhatsApp dari 84 negara diduga bocor.
Dalam unggahannya, Agency123456 merinci jumlah data yang bocor dari masing-masing negara.

Adapun data pengguna Indonesia yang ikut dijual dalam database tersebut diklaim mencapai 130.331 data.

Anggota forum yang menjual data tersebut juga sesumbar memiliki data 32 juta pengguna WhatsApp dari Amerika Serikat.

Selain AS, penjual juga mengeklaim memiliki database berukuran besar dari negara lain, seperti Mesir (45 juta), Italia (35 juta), Arab Saudi (29 juta), Perancis (20 juta), dan Turkiye (20 juta).

Dia juga mengatakan memiliki sekitar 10 juta data pengguna WhatsApp dari Rusia dan 11 juta dari Inggris. Harga data dari masing-masing negara dibanderol berbeda.

Data pengguna WhatsApp dari AS dijual 7.000 dollar AS (sekitar Rp 109 juta), data pengguna Inggris dijual 2.500 dollar AS (sekitar Rp 39 juta), dan Jerman 2.000 dollar AS (sekitar Rp 31,3 juta).

Tidak disebutkan berapa harga yang dipatok untuk data yang berasal dari pengguna WhatsApp Indonesia.

Data disebut valid

Untuk membuktikan keaslian data, Cyber News mencoba meminta sampel dari penjual dan mendapatkan 1.097 data pengguna WhatsApp dari Inggris dan 817 dari Amerika. Setelah diinvestigasi, data tersebut adalah valid milik pengguna WhatsApp yang masih aktif.

Baca juga: 6 Tanda Nomor WA Diblokir Seseorang

Hal itu dibuktikan dengan keterangan "this phone number is on WhatsApp" (nomor ponsel ini menggunakan WhatsApp). Keterangan semacam itu biasanya muncul setelah menyimpan nomor telepon ke kontak.

Tangkapan layar hasil investigasi Cyber News yang membuktikan bahwa sampel data yang diberikan adalah benar milik pengguna WhatsApp.Cyber News Tangkapan layar hasil investigasi Cyber News yang membuktikan bahwa sampel data yang diberikan adalah benar milik pengguna WhatsApp.
Penjual data tidak menjelaskan bagaimana dia mendapatkan database pengguna WhatsApp dari berbagai negara.

Namun, ada kemungkinan data diperoleh dengan teknik scraping atau memanen data dalam skala besar dari sebuah website. Sebab, sebagian besar kasus jual-beli data yang diunggah online, biasanya mendapatkan database dari metode scraping.

Halaman:
Sumber Cyber News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com