Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng
Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk

Dr. Sri Safitri, ST, B.Eng (Hons), M. Eng adalah Head of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia Tbk. Sebelumnya adalah Direktur Marketing Telkomtelstra, perusahaan patungan Telkom Indonesia dan Telstra Australia.
Uni Fitri, sapaannya, merupakan Doktor Manajemen Universitas Brawijaya, juga pembicara internasional dan aktif di asosiasi industri seperti ACIOA (ASEAN CIO Association) sebagai Konselor Indonesia.
Saat ini, juga menjabat Wakil Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Co-Founder Indonesia Blockchain Society (IBS), Ketua Umum Indonesia CX Professional (ICXP), Secretary General Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecedasan Artifisial (KORIKA) dan President FAST (Forum Alumni Universitas Telkom) 2021-2025.

kolom

Tren Artificial Intelligence di Indonesia 2023 Beserta Isu Etika

Kompas.com - 29/11/2022, 10:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tren AI di Indonesia 2023 Beserta Isu Etika-nya
APLIKASI kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) sedang dan terus menyeruak dalam kehidupan masyarakat Indonesia tanpa ada lagi isu geografis.

Baik di kota maupun di desa, selama mereka terakses ke Internet, selama itu pula maka AI berada di sekitar kita.

Yang paling mudah dan sering ditemukan atas implementasi AI adalah di medsos (media sosial) dan lokapasar (market place).

Betapa banyak dari kita bisa share and care kepada kolega di medsos tanpa sengaja kita minta, namun sudah benar-benar muncul berseliweran di beranda.

Betapa sering kita semula tidak melek dan peduli pada sebuah isu lingkar pertemanan di medsos. Namun akhirnya memberi komentar, berbalas respons, dan akhirnya timbul aktivitas luring karena beranda medsos terus menghujami kita berbagai konten yang relevan dengan kebiasaan berselancar kita.

Pun demikian dengan market place, yang mana aplikasi AI di dalamnya memungkinkan rekomendasi produk ditampilkan pada beranda tanpa kita mengetik kata kunci memintanya terlebih dahulu.

Hanya karena percakapan pesan instan dengan keluarga, yang mana nomor tersebut didaftarkan sebelumnya di online shop, maka beranda dihiasai berbagai produk relevan.

AI dengan piawai dan lihainya menyuguhkan list belanjaan secara robotik, atau setelah peranti lunak mempelajari kebiasaan kita dalam mencari atau membeli suatu produk.

Lantas, seperti apakah tren AI tahun depan? Dihimpun dari berbagai literatur, penulis menemukan lima prediksi tren kecerdasan buatan tahun 2023.

Pertama, generative AI, yakni algoritma AI yang generatif mengambil data yang ada (video, gambar atau suara, atau bahkan kode computer) dan menggunakannya untuk membuat konten yang benar-benar baru dan tidak pernah ada di dunia non-digital.

Gabungan konten-konten yang ada melahirkan hal yang tak terbayangkan sebelumnya. Gejala ini sudah muncul perlahan tahun ini, ketika ada selebgram dengan banyak pengikut yang ternyata figur rekaan kreasi AI.

Kedua, ethical and explainable AI, yakni peran etika dari AI akan semakin menonjol, terutama karena korporasi khususnya dan organisasi umumnya, akan mulai mengatasi bias dan ketidakadilan dari sistem pengambilan keputusan AI mereka.

Lengkapnya, ada di bagian bawah tulisan ini.

Ketiga, augmented working, yaitu pada tahun depan, akan lebih banyak dari kita menemukan diri dan sekitar kita bekerja bersama robot dan mesin pintar yang dirancang khusus membantu kita dalam melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih efisien.

Gejala ini sudah terasa tahun ini, yang sederhana adalah ketika Polri tak lagi lakukan tilang manual, namun berbasis AI pada sistem yang kita kenal sebagai ETLE (Electronic Trafif Law Enforcement).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com