Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pantau Kondisi Terkini Erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps

Kompas.com - 08/12/2022, 09:30 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu lalu, 4 Desember 2022. Aktivitas erupsi atau letusan vulkanik itu membuat status Gunung Semeru hingga saat ini berada pada level 4 (Awas).

Untuk diketahui, setahun lalu, tepatnya pada 4 Desember 2021, erupsi Gunung Semeru juga pernah terjadi. Pada tahun ini, erupsi Gunung Semeru terjadi dengan disertai luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan gempa. Untuk gempa, tercatat masih terjadi hingga kini.

Baca juga: Link CCTV buat Pantau Kondisi Gunung Semeru Terkini yang Mengalami Erupsi

Per Rabu (7/12/2022), dari pukul 06.00-12.00 WIB, berdasar pengamatan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), terjadi 25 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-22 mm berdurasi 80-110 detik.

PVMBG sendiri punya website yang beralamatkan di “magma.esdm.go.id”. Untuk memantau erupsi Gunung Semeru terkini, masyarakat bisa memanfaatkan website tersebut. Selain di “magma.esdm.go.id”, pantauan juga bisa dilakukan di Google Maps.

Lantas, bagaimana cara pantau erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps? Saat ini, di Google Maps, terdapat legenda atau tanda peringatan bencana pada titik lokasi Gunung Semeru. Lewat tanda itulah erupsi Gunung Semeru bisa dipantau.

Bila hendak mengetahui lebih lanjut soal cara pantau erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps, silakan simak penjelasan di bawah ini.

Cara pantau erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps

  • Buka aplikasi Google Maps yang tersedia di ponsel
  • Selanjutnya, cari lokasi Gunung Semeru
  • Bila telah ditemukan maka bakal muncul tanda peringatan bencana erupsi pada titik lokasi Gunung semeru.
  • Gulir ke atas drop down menu Google Maps untuk mengakses detail informasi mengenai erupsi Gunung Semeru.
  • Pada drop down menu tersebut ketuk opsi “Letusan Gunung Semeru”.
  • Selanjutnya, bakal muncul halaman khusus yang menyajikan kumpulan berita soal erupsi Gunung Semeru. Kemudian, di halaman khusus itu, terdapat pula tautan website “magma.esdm.go.id”.
  • Selain informasi kebencanaan, di Google Maps juga terdapat kumpulan foto dan video kondisi erupsi Gunung Semeru yang diunggah pengguna lain.

Ilustrasi cara pantau erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps.KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah Ilustrasi cara pantau erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps.

Itulah penjelasan mengenai cara pantau erupsi Gunung Semeru lewat Google Maps. Sebagai informasi tambahan, lantaran Gunung Semeru masih dalam status Awas, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan tindakan sebagai berikut:

  1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
  2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
  3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Peringatan Erupsi Gunung Semeru Muncul di Google Search

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com