Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Berkedok Pesan WA Kurir Paket, Saldo Jutaan Rupiah Milik Warga Malang Raib

Kompas.com - Diperbarui 10/12/2022, 08:44 WIB
Nugraha Perdana,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang warga Malang menjadi korban penipuan berkedok pesan WhatsApp (WA) yang mengatasnamakan kurir paket. Ardi Maulana (21) warga Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur itu mengatakan kejadian tersebut dialaminya bulan lalu, tepatnya pada Rabu (9/11/2022).

Ardi menceritakan, dia dihubungi oleh nomor tidak dikenal yang mengaku dari jasa ekspedisi. Kemudian, dia diminta untuk mengunduh aplikasi dalam pesan yang dikirim melalui WhatsApp.

"Modusnya, tiba-tiba saya dihubungi ada paket dan saya tidak merasa beli paket itu. Saya pikir nyasar dan saya ditelepon terus. Dia bilang, aku cuma kurir. Saya disuruh download APK yang dikirim penipu dan (diminta) mengeklik APK-nya," kata Ardi, Kamis (8/12/2022).

Setelah mengunduh aplikasi dengan format Android Package Kit atau biasa disingkat APK (.apk) tersebut, Ardi menerima notifikasi bahwa saldo tabungannya senilai Rp 3 juta, raib.

Baca juga: Waspada Modus Penipuan “Pig Butchering Scam”, dari Bertanya Harta hingga Minta Empati

Ardi mengatakan, dia memang menginstal aplikasi mobile banking di ponselnya. Namun, dia mengatakan tidak memberikan kode pin ATM miliknya setelah mengunduh aplikasi yang dikirim penipu tadi.

"Dan terjadi (muncul) notifikasi dari bank yang saya pakai, (menginformasikan) kalau saldo saya tertransfer sebanyak Rp 3.000.000. Padahal, saya enggak kasih kode pin ATM saya, tapi hilang uang saya," katanya.

Setelah mengalami peristiwa tersebut, Ardi melapor ke pihak bank terkait. Namun, dia diminta untuk menunggu 20 hari. Setelah 20 hari, dia kembali meminta konfirmasi ke pihak bank, namun hasilnya nihil.

"Sudah melapor ke bank, tapi tanggapannya diminta menunggu 20 hari. Pas sudah di hari ke-20, pihak bank tidak bertanggung jawab. Saya minta tolong dilacak (penipunya), tapi mereka (pihak bank bilang) enggak bisa," katanya.

Ardi juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek terdekat. Namun, dia diminta untuk melapor ke Polresta Malang Kota. Akan tetapi, dia belum sempat melakukannya.

"Sudah ke kepolisian, (tapi) cuma disuruh hati-hati, katanya banyak yang kena tipu. Lapor ke Polsek pas hari kejadian itu dan disuruh melapor ke Polresta, tapi saya belum sempat," katanya.

Ardi menceritakan, dia bukanlah satu-satunya korban. Menurutnya, salah satu temannya juga pernah mengalami hal yang sama. Namun, temannya cukup beruntung lantaran saldo dalam rekeningnya saat itu kosong.

"Teman saya pernah mengalami (penipuan yang sama), tapi pas saldonya kosong," katanya.

Baca juga: Beda Penipuan Pig Butchering dan Romance Scam

Penipuan siber marak terjadi di Malang

Ditemui secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, di Kota Malang memang marak terjadi kejahatan dengan metode phising.

Phising adalah sebuah upaya menjebak korban untuk mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, kata sandi, dan nomor kartu kredit.

Aksi phising bisa dilancarkan melalui berbagai media seperti e-mail, media sosial, panggilan telepon, SMS, pesan WA, atau teknik rekayasa sosial lain dengan memanipulasi psikologis korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com