Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Korporasi Langka, CEO Apple Minta Gajinya Dipotong Rp 700 Miliar

Kompas.com - 16/01/2023, 07:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Sebagai bos di perusahaan teknologi paling bernilai di dunia, Apple, nama Tim Cook seringkali masuk ke dalam daftar CEO dengan bayaran tahunan paling tinggi di dunia.

Pada 2022 lalu, Tim Cook dilaporkan menerima kompensasi tahunan (gaji pokok, insentif, dan saham) dari Apple mencapai 99,4 juta dollar AS atau setara Rp 1,5 triliun. Pada 2021, Tim Cook menerima kompensasi senilai 98,7 juta dollar AS (sekitar Rp 1,49 triliun).

Nah, mengawali tahun 2023, pria yang menjabat sebagai CEO Apple sejak 2011 ini justru membuat permintaan yang terbilang langka.

Pasalnya, Cook mengajukan pemotongan gajinya sendiri hingga 50 juta dollar AS (kira-kira Rp 756,8 miliar). Angka tersebut mencerminkan pemangkasan lebih dari 40 persen dari total kompensasi yang diterima Cook pada 2022.

Jadi, tahun ini, Tim Cook diestimasikan hanya akan menerima kompensasi tahunan sebesar 49 juta dollar AS (sekitar Rp 742,8 miliar) dengan rincian sebagai berikut:

  • Gaji pokok: 3 juta dollar AS (sekitar Rp 45,4 miliar)
  • Insentif tunai tahunan: 6 juta dollar AS (sekitar Rp 90,9 miliar)
  • Equity award (saham): 40 juta dollar AS (sekitar Rp 606,3 miliar)

Menurut laporan Bloomberg, gaji pokok dan insentif tunai tahunan yang diterima Cook masih sama seperti sebelum-sebelumnya.

Yang berbeda, tahun ini, kompensasi berupa quity award turun dari sebelumnya senilai 75 juta dollar AS (kira-kira Rp 1,13 triliun, menjadi hanya 40 juta dollar AS untuk 2023.

Baca juga: Kekayaan Menguap Rp 15 Kuadriliun, Apple Terdepak dari Daftar Perusahaan 2 Triliun Dollar AS

Ada tekanan dari investor Apple?

Pihak Apple sendiri sudah mengonfirmasi perihal pengajuan pemotongan gaji bos Apple itu.

Dalam dokumen pengajuan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) baru-baru ini, Apple mengungkapkan bahwa total kompensasi yang akan diterima Tim Cook pada 2023 ini disesuaikan dengan mempertimbangkan umpan balik pemegang saham, serta ukuran, ruang lingkup, dan kinerja komparatif Apple.

Umpan balik pemegang saham itu disinyalir menjadi tekanan tersendiri bagi Tim Cook, sehingga akhirnya memutuskan untuk mengajukan pemotongan gajinya sendiri.

Baca juga: Mobil Steve Jobs Tak Pernah Dipasang Pelat Nomor, Kenapa?

Saat ini, Dewan Direksi Apple memiliki komite yang bernama "Komite Kompensasi". Fungsi komiter tersebut adalah untuk hal-hal, seperti kompensasi yang diterima para pemegang jabatan eksekutif di Apple, termasuk CEO Apple Tim Cook.

Singkatnya, setiap awal tahun fiskal baru, Komite Kompensasi mengevaluasi dan membuat keputusan kompensasi yang akan diterima pejabat eksekutif Apple untuk tahun itu. Keputusan ini diambil melalui pemungutan suara selama rapat pemegang saham.

Nah, tahun lalu, hasil pemungutan suara ternyata hanya mencapai 64 persen saja. Artinya, hanya 64 persen pemegang saham yang setuju dengan paket kompensasi pejabat eksekutif yang nilainya terbilang fantastis itu.

Hasil voting itu seperti mengindikasikan penolakan untuk paket kompensasi pejabat eksekutif Apple. Pasalnya, dua tahun lalu, sebanyak 94,9 persen pemegang saham setuju dengan paket kompensasi tersebut.

Menurut sejumlah analis, berkurangnya dukungan untuk paket kompenasasi tersebut bisa juga mencari cerminan rasa frustasi pemegang saham terhadap kinerja Apple selama pandemi Covid-19.

Di tengah kondisi tersebut, CEO Apple Tim Cook tampaknya "tahu diri", sehingga memilih mengajukan pemotongan gajinya sendiri, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Pakai Kadal yang Pura-pura Mati, Cara Apple Kenalkan Fitur iMessage

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com